Wednesday, September 15, 2004

Alien Vs. Predator - movie review

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
Dikisahkan pada bulan Oktober 2004 satelit canggih milik Weyland Industries tiba-tiba mendeteksi adanya sumber panas dari daerah di Antartika yang jauh dari peradaban. Anehnya, sumber panas ini memiliki pola yang teratur, dan berasal dari suatu struktur buatan! Tim khusus pun lalu dibentuk dalam waktu singkat untuk menyelidiki fenomena ini.

Melalui penyelidikan tim ahli Weyland, sumber panas diidentifikasikan berasal dari suatu bangunan piramid, yang tertanam duaribu kaki (sekitar tujuhratus meter) dibawah permukaan es. Dari penginderaan canggih juga diketahui bahwa piramid tersebut memiliki struktur unik dan merupakan gabungan dari tiga gaya piramid utama dunia; Aztec, Mesir, dan Kamboja. Keunikan gaya ini menyebabkan ahli-ahli yang terlibat beranggapan bahwa piramid ini merupakan piramid tertua di dunia, yang dibangun oleh peradaban yang belum mereka kenal.

Karena keunikan ini, Charles Bishop Weyland, seorang jenius pakar robotik modern pemilik Weyland Industries sekaligus sponsor utama ekspedisi ini tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk menjadi yang pertama dalam menyelidiki fenomena ini. Ia ingin agar diakhir hayatnya ia berhasil melakukan sesuatu yang membuat ia dikenang oleh dunia.

Ketika ekspedisi Weyland mendekati lokasi, pada saat yang bersamaan sebuah pesawat antariksa muncul di orbit bumi, dikendalikan oleh bangsa petempur yang kita kenal sebagai "Predator". Mereka pun ternyata mengenali fenomena tersebut dan lalu mengirimkan tim ekspedisinya ke Bumi.

Ekspedisi Welyand yang baru mencapai lokasi lalu menemukan hal mengejutkan ketika hanya dalam semalam saja tiba-tiba telah terdapat terowongan yang menembus es, langsung mengarah ke piramid. Walaupun kebingungan, hal ini membuat mereka bisa mencapai piramid lebih cepat dari jadwal.

Ketika mencapai piramid, ahli-ahli Weyland mengenali tulisan yang terdapat di pintu masuk piramid sebagai peringatan bahwa hanya yang terpilih sajalah yang boleh masuk. Namun karena kepentingan penelitian, mereka pun nekad masuk kedalam piramid.

Tim ekspedisi ini lalu secara tidak sengaja mengaktifkan sistem mekanik piramid yang membangunkan Queen Alien dari mati surinya dan mulai bertelur! Namun keberadaan Queen Alien yang dipasung ini menunjukkan kalau ia hanyalah bagian dari suatu sistem, sistem yang ternyata dirancang oleh Predator untuk menguji jagoan-jagoannya dalam bertempur!

Kecerobohan lain dari tim ekspedisi ternyata membuat mereka malah terperangkap dalam piramid yang kemudian menngunci diri dan mengurung mereka bersama-sama Alien yang ganas, dan beberapa mahluk Predator yang berusaha menumpas alien-alien tersebut.

Dalam pelariannya, tim ekspedisi pun akhirnya menyadari kalau mereka hanyalah korban yang terjepit diantara dua macam pemangsa yang dahsyat, dalam suatu ritual yang telah berlangsung sejak ribuan tahun lalu di Bumi.

Dalam keadaan terjepit ini, mereka juga menyadari kalau ternyata para Predator ini mengalami kekalahan telak. Kekalahan telak ini terjadi karena senjata yang harusnya mereka pakai untuk menumpas Alien tidak berhasil mereka temukan... karena sudah dicuri oleh tim ekspedisi! Dan mereka pun lalu menghadapi ancaman yang lebih dahsyat... karena jika Predator tidak berhasil menumpas Alien, maka peradaban di planet Bumi akan musnah...

Bagaimanakah kelanjutan kisah ini?

Film ini dihiasi banyak adegan pertempuran yang seru, dan suasana mencekam yang membuat tegang. Pada fans Alien mungkin akan keheranan akan kehadiran Charles Bishop Weyland yang diperankan oleh Lance Henriksen yang pada Alien 1, 2, dan 3 berperan sebagai Bishop, cyborg yang menyertai Ripley (Sigourney Weaver). Mungkin hal ini terjadi demi menjaga keterkaitan antara fim ini dengan seri Alien (1-4), dan membuka kesempatan untuk dibuatnya prequel Alien, ala Star Wars.

Penggambaran Predator di film ini pun lebih apik dibanding film-film Predator terdahulu, mereka tampil dengan kostum yang lebih detail, senjata yang lebih beragam, fisik yang lebih gagah, dan kemampuan tempur yang lebih dahsyat. Dari segi cerita pun, dasar cerita yang terbangun cukup menarik dan cukup rapi juga, walau memiliki beberapa kelemahan.

Dari segi kualitas dan ketegangan pun film ini masih kalah jauh dari seri-seri Alien, atau Predator terdahulu. Hal ini terjadi karena di film ini, tokoh utamanya bukanlah karakter yang underdog seperti biasanya, dan bagi mereka yang telah mengenal Alien dan Predator tentu sudah bisa membayangkan peta kekuatan masing-masing pihak.

Bagi penonton golongan penggemar film-film Alien dan Predator, film ini terasa cukup nyambung. Untuk golongan penonton yang masih "awam" pun introduksi cerita dirasa cukup baik untuk membuat hanyut dalam cerita, walau mungkin tidak akan bisa menghayati sebaik golongan pertama.

1 comment:

  1. Ini dia film favorit saya, Sayang film AVP ini hingga sekarang blom ada sequel-nya yang ke-3.

    ReplyDelete