Sunday, July 23, 2006

Membentuk Masa Depan

Tanpa tujuan yang pasti, hidup itu sekedar proses nyasar kesana-kemari; kadang untung, kadang buntung, terus-terusan ampe akhirnya berenti di suatu akhir. Suatu akhir yang bukannya gak mungkin, terasa asing dan nggak kita suka...

Untuk bisa merencanakan tujuan hidup yang baik dan benar, maka selain dari dorongan internal, faktor pengaruh lingkungan juga bisa dipertimbangkan; perkaya wawasan supaya memperbanyak pilihan. Dalam pelaksanaannya pasti akan ada deviasi, tapi ini nggak harus berarti kegagalan karena bisa juga berarti perkembangan. Begitulah proses dari suatu pertumbuhan; gak ada dua pohon dari satu spesies yang tumbuh dengan bentuk sama persis, tapi ini bukan masalah selama masing-masing berhasil tumbuh optimal dan menebar manfaat yang seharusnya dari pohon2 spesies tersebut.

Dan jika pohon jati bisa mencapai potensi maksimalnya sebagai bahan baku ideal untuk furniture dan konstruksi, karbon sebagai intan yang indah sekaligus materi terkeras di muka bumi, maka seperti apakah potensi maksimal manusia?

Banyak dari kita cenderung terlalu terpaku dengan image akan keterbatasan sehingga secara sukarela menghambat perkembangan diri kita sendiri. Padahal banyak keterbatasan adalah semu... image yang kita bentuk untuk membingkai diri kita sendiri. Padahal jalan keluar justru terdapat dalam optimisme dan positivisme; dalam perjalanan mencapai tujuan, bukan dalam proses pengumpulan alasan kenapa kita layak untuk gagal.

Iya betul, hidup kita sangat tergantung pada bagaimana kita memandang hidup ini... Kalau pandangan kita kerdil, maka si pikiran akan secara proaktif mencari bukti untuk mendukung kekerdilan ini. Sedangkan kalau pandangan kita optimis, maka si pikiran pun akan secara proaktif mencari bukti untuk mendukung keoptimisan ini. Pikiran hanyalah hamba yang penurut dari si pandangan, si pola pikir. Karena itu kalau mau berubah, maka ubahlah cara pandang dan pola pikir yang kita miliki, se-sederhana itu.

Memang untuk menjadi positif perlu latihan berat... apalagi kalau selama ini kitanya udah terlalu dalam tenggelam dalam jurang kenegatifan. Tapi semuanya juga emang harus dilakuin step by step, langkah kecil demi langkah kecil lainnya. Ntar juga pasti kaget ketika nemuin diri udah banyak berubah...

Embrace the changes, embraces the positivism... supaya ketemu bentuk yang maksimal dari potensi diri itu seperti apa. Inget, Alloh SWT nggak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka berusaha untuk mengubahnya. Dalam ayat ini bukan berarti Tuhan cuma bisa approving; tapi all the magic of changes hanya akan turun pada mereka yang memang berusaha untuk berubah.

Rasulullah SAW juga menyuruh kaum muslim untuk membuat hari ini lebih baik dari hari kemarin... Secara konstan berusaha mencapai perkembangan dan perbaikan, step by step. Kombinasikan dengan perihal penentuan tujuan hidup, maka ini berarti setiap hari yang kita jalani seharusnya didedikasikan untuk mencapai kemajuan terhadap apa yang kita cita-citakan untuk capai dimasa mendatang.

Nah diakhir tulisan ini marilah kita saling berpikir...

Seperti apakah bentuk akhir dari hidup yang kita idam-idamkan?

Because the only future worth living in, is the future you want to be in.(bay)