Monday, January 21, 2013

10 Tips Menulis dari David Ogilvy


Pebisnis iconic dan “Mad Man” dalam kehidupan nyata: David Ogilvy, pada 7 September 1982 mengirimkan internal memo berikut kepada semua pekerjanya, berjudul “Bagaimana Cara Menulis”:
Semakin baik anda menulis, semakin tinggi anda akan maju di Ogilvy & Mather. Orang-orang yang berpikir baik, menulis baik.

Orang berpikiran bingung akan menulis memo membingungkan, surat membingungkan, dan pidato membingungkan.

Menulis baik bukanlah bakat alami. Anda harus belajar untuk menulis baik. Berikut ini 10 saran:
  1. Baca buku Roman-Raphaelson mengenai menulis. Baca tiga kali.Tulis sebagaimana anda berbicara. Alamiah.
  2. Gunakan kata-kata singkat, kalimat singkat, dan paragraf singkat.
  3. Jangan pernah gunakan kata-kata jargon seperti reconceptualize, demassification, attitudinally, judgmentally. Mereka adalah ciri utama dari seorang pembual.
  4. Jangan pernah menulis lebih dari dua halaman untuk subyek apapun.
  5. Teliti kutipan anda.
  6. Jangan pernah mengirimkan surat atau memo pada hari sama anda menulisnya. Bacalah keras-keras di pagi berikutnya, lalu suntinglah.
  7. Jika sesuatu hal itu penting, minta seorang rekan kerja untuk memperbaikinya.
  8. Sebelum anda mengirimkan surat atau memo anda, pastikan ia sudah dengan sangat jelas memuat apa yang anda inginkan si penerima untuk lakukan.
  9. Jika anda menginginkan AKSI, jangan tulis. Katakan langsung pada orang tersebut apa yang anda inginkan.
David
Semoga bermanfaat. (byms)

Sumber: "10 Tips on Writing from David Ogilvy", by Maria Popova
Gambar: http://10engines.blogspot.com/2010/06/fridays-are-tie-days-david-ogilvy.html

Monday, January 14, 2013

Rurouni Kenshin (2012)


Awalnya rada nggak percaya waktu tau film ini ada, bukan OVA, tapi movie nya. Buat penggemar berat serial Samurai-X seperti saya, ini salahsatu film yang wajib ditonton; bukan sekedar penasaran ingin membandingkan tingkat keakuratan visualisasi dan ceritanya di layar perak, namun penasaran juga ingin tahu apakah ada sensasi baru yang ditawarkan? Setelah menimbang film ini layak ditukar 2 jam hidup gw, mulailah film ini diputar...

Cerita


Film dibuka dengan adegan pertempuran terakhir di era Bakumatsu antara fraksi Ishin Sishi dimana Kenshin Himura berfungsi menjadi seorang pembunuh dengan gelar Hitokiri Battousai, atau "Battousai sang jagal", melawan fraksi Shinsengumi yang dipimpin salahsatunya oleh musuh bebuyutan Kenshin, Saitoh Hajime. Berakhirnya perang yang dimenangkan fraksi Ishin Sishi ini (pembela Kekaisaran) juga menandai berbalik totalnya tujuan hidup Kenshin, sekaligus menghilangnya Kenshin selama sepuluh tahun dari pantauan masyarakat.

Kemunculan kembali Kenshin di depan masyarakat terjadi kala kedamaian di era restorasi Meiji dicemari oleh pembunuhan besar-besaran di Tokyo, yang dilakukan oleh seseorang yang mengaku sebagai "Hitokiri Battousai". Pihak kepolisian yang dikomandoi Saitoh Hajime, sebagai musuh bebuyutan Kenshin, dengan cepat mengetahui kalau pembunuhan ini dilakukan hanya oleh seorang peniru, dan menduga adanya keterlibatan seorang pengusaha besar Tokyo di belakang ini semua.

Diduga sebagai pelaku pembunuhan di Tokyo, Kenshin secara tidak sengaja harus berhadapan dengan pedang dari Kaoru Kamiya, wanita muda pewaris dojo Kamiya Kasshin Ryu yang oleh si pembunuh diaku-aku sebagai dojo tempat ia berlatih ilmu pedangnya, dalam usahanya membersihkan nama baik dojonya. Dalam upaya Kenshin untuk menyelamatkan Kaoru, akhirnya ia jatuh ke tangan polisi dan akhirnya bertemu dengan Saitoh yang masih menyimpan dendam pada dirinya.

Selebihnya, silakan tonton sendiri. Bagi yang sudah tamat manga maupun pernah lihat OVA nya, sudah tentu ceritanya nggak akan asing lagi, cuma terdapat beberapa perbedaan di sini...

Komentar


Secara keseluruhan film ini berhasil banget dalam mengangkat emosi dan aura dari serial manga Samurai X, baik dari pemilihan pemeran tokoh-tokoh utamanya, maupun dalam merajut cerita puluhan episode manga ke dalam waktu 2 jam saja.

Tokoh Kenshin Himura diperankan dengan baik oleh Takeru Sato yang berperawakan kurus, dengan muka cenderung tirus dan karakter yang sedikit feminin, sesuai penggambaran Kenshin di serial manga aslinya, yang diangkat secara lepas dari tokoh nyata Hitokiri, Kawakami Gensai.

Karakter dingin dan sinis Saitoh Hajime juga diperankan dengan baik oleh Yosuke Eguchi, begitu juga dengan karakter nakal dan tidak mau kalah dari Yahiko Myojin, dimunculkan dengan baik oleh Taketo Tanaka.

Sanosuke Sagara yang diperankan Munetaka Aoki agak terlalu gemuk, namun karakter berani dan kurang berpikirnya Sano berhasil terwakili dengan baik. Emi Takei sebagai Kaoru Kamiya tampil cukup kuat, sementara Yu Aoi sebagai Megumi Takani cukup berhasil mewujudkan karakter flirting dan penggoda yang Megumi secara konstan tunjukkan, terutama di hadapan Kenshin

Jangan lupakan juga Banjin Inui, musuh berat Sanosuke Sagara di cerita ini, yang diperankan oleh tokoh serba bisa Jepang, Genki Sudo! Mantan pegulat professional yang juga penulis, pencipta lagu, dan penyanyi ini, kini merambah juga dunia film.

Banyak sifat komikal para karakter yang dikurangi pada film ini, termasuk kebiasaan Kenshin mengucap "Oro", maupun sifat panasan Kaoru yang bisa muncul 15 menit sekali di serial manga nya. Kenakalan berat Yahiko, maupun perseteruan abadi antara Saitoh dan Sanosuke pun belum kelihatan di film ini.

Walaupun karakter Hanya sebagai Ninja misterius mengalami perombakan cukup drastis, namun secara umum para fans-berat Samurai-X akan menemukan film ini akan sangat mudah dipahami, tanpa banyak kejanggalan ini-itu yang membuat faktor believable maupun enjoyment nya berkurang drastis.

Selain adaptasi cerita yang cukup berhasil, perlu diperhatikan juga bagaimana koreografi pertarungan di film ini mendapatkan porsi sangat serius, dengan bermunculannya aneka jurus pedang Kenshin, yang banyak diambil dari real Kenjutsu nya para Samurai, sehingga banyak menampilkan kuncian dan gerakan yang sekilas mirip Aikido.

Nikmati sajian pertempuran yang memukau saat Kenshin melawan para pengacau yang mengobrak-abrik dojo Kaoru, kala Saitoh mengeluarkan jurus pamungkasnya Gatotsu, dan pertempuran pamungkas antara Kenshin melawan Jine.

Bagi saya pribadi, film Rurouni Kenshin ini sangat mengobati kerinduan akan tokoh Kenshin, terutama setelah sekian kali OVAnya dibuat terlalu kelam dan suram.

Kabar menggembirakan lainnya adalah, konon film ini sudah diberikan lampu hijau untuk dibuatkan sequelnya! (byms)

Referensi: imdb, nipponcinema.

Friday, January 4, 2013

Kopdar vs Chatting, mana yang lebih berkesan?

Kenapa kopdar lebih berkesan daripada teleponan, teleponan dibanding chatting, chatting dibanding emailan? Karena semakin interaktif dan beragamnya indera kita yang terlibat suatu aktivitas, makin kompleks pulalah kesan kita akan aktivitas tersebut.

Di sisi lain, kenapa lebih banyak orang tertipu dalam hubungan online, daripada di dunia nyata? Karena sedikitnya indera kita yang terlibat dalam aktivitas online, sehingga memandulkan kepekaan sensor-sensor yang biasa kita miliki di dunia nyata.

Di sisi lain, jika chatting atau emailan dirasa lebih seru, berarti selama ini imajinasi anda yang lebih berperan, dibanding apa yang anda rasakan melalui indera-indera anda. (byms)

Image dari: http://www.playingiseducational.info