Friday, February 15, 2013

Lika liku Ujian Masuk Fakultas Seni Rupa Desain ITB (FSRD ITB)

Jadi inget dulu, waktu jadi asisten buat mata kuliah Gambar Teknik 1 & 2 di FSRD ITB, dari sekian perbincangan dengan pak Harry Lubis, yang saat itu menjabat Dekan Fakultas, didapat informasi mengenai apa dan mengapa nya Ujian Masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain (UMFSRD) ITB.

Berbeda dengan umumnya jalur masuk perguruan negeri saat itu (era '90an) yang melalui UMPTN, FSRD memiliki ujiannya tersendiri dengan materi berbeda: Test menggambar, psikotest, dan kemampuan Bahasa Indonesia juga Inggris.

Test Bahasa


Dari pak Harry lah saya tahu kalau ternyata ujian dua jenis bahasa itu penting, bukan semata-mata terkait kenyataan bahwa materi perkuliahan akan sebagian besar berupa buku bahasa Inggris, namun karena ternyata ia bisa mengindikasikan juga tingkat intelektualitas seseorang. Koq bisa?

Menurut pak Harry, hal ini dimungkinkan karena ada perbedaan yang cukup mencolok antara struktur bahasa Indonesia dengan Inggris, baik dari sisi tata bahasa/grammar, apalagi perbendaharaan kata/vocabulary. Dengan demikian, seseorang yang bisa berbahasa baik Indonesia maupun Inggris, sudah terbiasa untuk berpikir dengan struktur yang berbeda-beda, dan kemampuan tersebut adalah satu hal yang membutuhkan intelektualitas.

Test Menggambar


Sedangkan test menggambar digunakan untuk melihat kemampuan seseorang mengolah ide kreatif, bercerita, dan menuangkan ide secara visual, bukan penguasaan teknik! Makanya dulu banyak yang terkejut koq si A yang gambarnya keren nggak keterima, tapi si B yang biasa-biasa aja masuk? Pembedanya adalah ide.

Kemampuan mengolah ide kreatif maksudnya menemukan ide yang unik dan berbeda dari kebanyakan. Jangan lupa ini ujian masuk, dimana perhatian para pemeriksa tes akan lebih tertuju pada gambar-gambar yang stands out from the crowd.

Hal ini terjadi, karena para pengajar melalui pengalaman mereka mengetahui bahwa lebih mudah mendidik mereka yang intelek (bisa menyerap pelajaran dengan baik), dan kreatif (bisa mengolah ide yang unik dan berbeda), untuk menguasai hal-hal teknis seni & desain; dibanding mengajarkan mereka yang sudah bisa menggambar dengan gaya yang matang, atau melukis indah, untuk belajar konsep seni & desain.

Apalagi setelah menempuh perkuliahan saya baru tahu, kalau pengembangan kemampuan menggambar naturalis, photographic, tidak termasuk skill yang diajarkan. Alasannya, kalau mau photo-realistic, ya pakai potret saja jangan melukis! Dalam pakem para pengajar FSRD ITB, menggambar dan melukis adalah media penyaluran ekspresi, penuangan ide, bukan semata-mata mereplikasi karya alam semesta.

Pementingan pada ide kreatif pulalah yang menyebabkan para bimbingan UMFSRD yang dulu bertebaran, rata-rata lebih berfokus pada kemampuan seseorang untuk mengolah ide kreatif, bercerita melalui gambar, ditambah penguasaan dasar-dasar teknik agar secara estetik enak dipandang. Perhatian pada kualitas estetika ini dipilih diajarkan, karena pada dasarnya manusia menyukai hal-hal indah: jika terdapat dua ide yang sama-sama unik, yang terlihat lebih estetiklah yang akan dipilih.

Psikotest


Adapun psikotest lagi-lagi lebih ditujukan pada kualitas kreativitas seseorang dan pemahamannya akan logika. Tidak jelas apakah tes kepribadian juga termasuk yang diujikan, karena sepengetahuan saya rata-rata anak FSRD ITB tidak ada yang jiwanya benar-benar normal, angkatan saya (92) setidaknya. (byms)

25 comments:

  1. BTW, kenal sama Vina Candrawati (Indonesia Mencari Bakat)? Dia lulusan FSRD ITB jurusan Desain Grafis, kalau nggak salah. Mungkin yuniornya, kali. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh jarang nonton tipi kang, yang inget malah Hendy Hertiasa, cuma nggak lolos ke final

      Delete
  2. Maksudnya jiwanya tidak normal itu apa ya kak? terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak seperti orang kebanyakan, pasti ada sisi uniknya

      Delete
  3. kalo pembelajaran di FSRD di ITB mencakup apa aja yak ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tergantung jurusan yang dipilih nantinya, tapi untuk tahun pertama ada Tahap Persiapan Bersama (TPB) dimana semua mahasiswa diberikan dasar-dasar ketrampilan dan ilmu Seni dan Desain.

      Delete
  4. Serius mas? Soalnya gambarku ngga bagus2 bener._. Tapi aku pengen masuk fsrd :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau saya lihat dari teman-teman yang berhasil lulus dulu, yang diutamakan itu storytelling, pengamatan, dan bisa menggambar "benar"

      Kalau nothing to loose ya dicoba saja mas :)

      Delete
  5. kk, utk depan apa masih sma yg akan diujikan? kira2 apa aja yg harus dipersiapkan lgi kk? aku jurusan agama di SMA, kira2 kemungkinan lulusnta gmn kk?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf dik Suci, kalau materi ujian dan persyaratan sepertinya lebih baik tanya langsung ke Fakultas nya, atau cari tahu di sini: http://www.fsrd.itb.ac.id/en/

      Semoga sukses

      Delete
  6. kk, utk depan apa masih sma yg akan diujikan? kira2 apa aja yg harus dipersiapkan lgi kk? aku jurusan agama di SMA, kira2 kemungkinan lulusnta gmn kk?

    ReplyDelete
  7. saya seorang pengajar seni budaya di salah satu SMA Negeri di Malang,pada menjelang tahu ajaran 15/16 kmrn ada 4 siswa yg minta intensif drill kemampuan menggambar,tidak kurang dari 2 minggu mrk belajar bersama,hasilnya 1 bulan kemudian 1 siswa lolos SRITB,1 siswa lolos DGITS,....sy tdk mengjar menggambar,tp mrk sy beri pesenan spy memvisualkan cerita yg berbeda,tiap hari sy pesen cerita yg berbeda,jd tiap hari pula hasil coretannya jg beda.
    Disini yg mrk pelajari adl bgmn menuangkan bermacam² ide & gagasan ke dlm karya visual dg wkt yg trbtas,dan kesegaran suasana tentunya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Luar biasa pak! Pengarahannya sudah tepat, apalagi disertai latihan berkualitas.

      Delete
  8. kak aku jurusan IPA di SMA nya, kalo jalur SBMPTN itu pake IPC atau engga ka?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mohon maaf, kalau kalau untuk teknis pelaksanaannya lebih tepat dicari dan ditanyakan di sini: http://www.fsrd.itb.ac.id/en/

      Delete
  9. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  11. Kak, saya sangat ingin masuk fakultas seni. Tapi, Dari dlu smpe skrang sya bisanya menggambar dg harus ada contoh, bagaimana solusinya kak? Trims.

    ReplyDelete
  12. Hi Eva, salahsatu tujuan dari ketrampilan seni adalah untuk mencipta, dan ini berarti tidak Bergantung pada contoh yang sudah ada :). Saran saya mulai latihan menggambar dari ingatan, bukan dari contoh. Awalnya akan sulit, namun lama kelamaan akan terbiasa.

    ReplyDelete
  13. Kalo mau masuk jurusan ini, nilai rapot apa aja ya yg kiranya harus (+), Untuk jalur snmptn?
    Makasih

    ReplyDelete
  14. DEBAAAAAK!!! aku mengerti sekarang,,,terimakasih banyak

    ReplyDelete
  15. Mas....anakku pengin masuk FSRD tapi sekarang sdh gak ada jalur USM di ITB terus untuk test bahasa, menggambar dan psiko ada gak ya..
    karena klo cuma test akademis sebenernya kurang pas...gak akan terlihat bakat seninya sementara ini benar2 jurusan seni sedikit aja akademisnya. lagi pula anakku kalo dari segi akademis gak moncer2 banget tapi untuk bakat seni dia punya talenta itu....bantu jawab ya...

    ReplyDelete
  16. waw tahun 90 an. kebayang bandung masih jadul dengan orang-orang rambut belah tengah dimana mana dan perempuan alis tipis dimana mana. waw juga sudah ditulis tahun 2013. kenap saya baru baca ini sekarang, ngga dari tahun kmarin atau kemarinya lg? (krena dulu gaada kuota) :( semoga blog ini infonya tidak kadaluarsa sampai tahun tahun selanjutnya ,supaya orang-orang bnyk yg terinspirasi untuk mengasah kemampuan ide-ide nya yg sebenarnya briliant.

    ReplyDelete
  17. Bimbel seni rupa IG: @kakzulfa membuka kelas seni rupa terbuka untuk semua usia. Dg materi: GBR. Bentuk, perspektif, imajinatif, nirmana 2D & 3D, fotografi, serta kerja studio

    ReplyDelete