Wednesday, October 27, 2004

Chronicles of Riddick - movie review

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
Film ini merupakan kelanjutan dari "Pitch Black", dan masih tetap bercerita mengenai liku-liku pelarian Riddick sebagai seorang buronan yang sangat tangguh.

Kali ini Riddick berhadapan kembali dengan salah seorang yang selamat dari kisah sebelumnya di film "Pitch Black"; Imam, si orang suci yang dulu sedang dalam perjalanan ibadah Haji. Namun kali ini pertemuan mereka terjadi untuk tujuan lain. Riddick diminta untuk membantu Imam menyelamatkan dunianya dari invasi kaum Necromonger, dibawah pimpinan Lord Marshall, yang bengis. Riddick awalnya menolak karena tidak mau ambil pusing, namun Imam lalu menyindir sifat tidak mau rugi Riddick, dan menyalahkannya atas perkembangan kehidupan Kyra ("Jack" di film "Pitch Black"), seorang anak wanita yang selamat dari tragedi di film "Pitch Black", yang dulu menyamar menjadi pria dan mengidolakan Riddick.

Invasi yang terjadi kemudian berlangsung dalam skala besar, dan Riddick kesulitan menghadapi mereka namun berhasil meloloskan diri kembali. Riddik yang masih diincar oleh pemburu bayaran akhirnya kembali tertangkap dan dibawa ke penjara bawah tanah di suatu planet dengan suhu permukaan mencapai 700 derajat celcius di siang hari nya. Marshall yang geram akan Riddick lalu menyuruh Vaako, komandan kepercayaannya untuk mencari Riddick.

Vaako sendiri sebenarnya adalah orang kepercayaan Marshall yang mulai memiliki keraguan atas kepemimpinan Marshall, dan sedang merencanakan sesuatu bersama isterinya yang juga cerdik namun licik.

Riddick yang bertemu Kyra di penjara, lalu merencanakan pelarian hingga akhirnya memiliki kesempatan untuk berhadapan dengan Marshall, yang ternyata dulu membantai habis kaum Riddick karena takut akan suatu ramalan yang menyatakan ia akan mati ditangan seorang dari kaum tersebut.

Bagaimanakah akhirnya ketika Riddick harus berhadapan dengan Marshall? Kaisar Necromongers yang memiliki kemampuan setengah dewa ini?

Film ini sebenarnya berhiaskan bintang-bintang yang cukup terkenal. Selain Riddick yang diperankan oleh Vin Diesel, Vaako diperankan oleh Karl Urban yang debutnya bisa kita saksikan di film "Bourne Supremacy", dan "Lord Of The Rings". Imam sendiri diperankan oleh Keith David, yang telah bermain dalam puluhan film, diantaranya "Armageddon", dan "There's Something About Mary". Sementara Aereon diperankan oleh Judi Drench, aktris kawakan yang baru-baru ini bermain sebagai "M" dalam film James Bond.

Cerita dan aksi berlangsung menarik dan seru, walaupun kalah menegangkan dibanding "Pitch Black". Spesial efek yang dipakai pun baik dan rapi, sehingga menambah menarik film dari genre action / sci-fi ini.

Pitch Black - movie review

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
Apabila anda pernah menyaksikan film "Chronicles of Riddick", mungkin anda akan tertarik dengan film yang satu ini.

Diproduksi dengan budget rendah dibanding film sci-fi besar seperti Star Wars, "Pitch Black" menceriterakan mengenai perjalanan sebuah pesawat ruang angkasa yang terdorong keluar jalur akibat badai meteor, dan harus mendarat darurat di sebuah planet asing.

Termasuk dalam daftar penumpang yang sedang tidur suri, adalah dua orang penjelajah, seorang ayah beserta anak-anaknya yang sedang berangkat Haji (?!), serta seorang buronan sangat berbahaya bernama Riddick, dan seorang penegak hukum yang menahannya.

Pesawat yang akhirnya harus crash-landing ini hancur terpotong-potong akibat benturan sewaktu mendarat, dengan sisa beberapa bagian saja yang masih utuh. Keresahan kemudian terjadi diantara mereka yang selamat, saat mereka mendapati kurungan tempat Riddick ditahan telah... kosong.

Dimotori oleh si penegak hukum yang juga selamat dari crash-landing, sisa-sisa penumpang pesawat lalu berjuang mempertahankan diri dari ancaman Riddick, dan dari lingkungan asing yang ganas. Dataran gurun tempat mereka mendarat tidak menyediakan air yang mereka butuhkan, kadar oksigen di udara sangat tipis, sementara ketika mereka menemukan sisa-sisa ekspedisi penjelajah disana, mereka kemudian mempelajari kenyataan baru yang mengerikan...

Planet dengan tiga matahari ini ternyata menyimpan sejarah kelam yang akan berulang setiap duapuluhdua tahun. Dan hari disaat mereka harus mendarat darurat itu, adalah tepat duapuluhdua tahun semenjak manusia terakhir menghilang dari planet ini...

Setting planet yang gersang dengan matahari yang sangat terik (tiga buah!), terasa cukup meyakinkan dan membuat penonton gerah. Ketegangan-ketegangan dan keputus-asaan yang terjadi kemudian pun cukup tertangkap baik oleh kamera, Vin Diesel sebagai Riddick, berperan cukup meyakinkan dalam menjadi tokoh antagonis yang baik (proto-antagonis?), dengan kemampuan fisik luarbiasa, dan kemampuannya untuk melihat didalam gelap. Pemain-pemain lain pun berakting dengan cukup baik. Spesial efek yang dipakai pun cukup rapi dan meyakinkan, dan walaupun beberapa adegan sudah dapat ditebak hasil akhirnya, namun secara keseluruhan film "Pitch Black" berjalan dengan menarik dan menegangkan.

Monday, October 11, 2004

A Field Guide to the Urban Hipster - book review

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Reference
Author:Josh Aiello
Kemaren saya beli satu buku yang ketemu secara ngga sengaja, dalam rangka manfaatin diskon 40% off di QB World Books. Ceritanya lagi nyari-nyari buku apa lagi yang worthed buat dibeli, dengan harga yang terjangkau.

Waktu mampir ke bagian "Hobby" setelah dapet buku utama yang dicari, ketemulah ini buku yang cukup mencolok. Waktu dibuka, ternyata isinya itu semacem field guide, hanya saja yang dibahas disini bukan burung, buaya, atau hewan lainnya, melainkan beragam spesies hipster!

Dan yang lebih seru, ada banyak ilustrasi soal spesies-spesies ini, yang dikerjakan dengan ciamik oleh Matthew Schulz. Setelah menghitung harga yang lumayan wajar buat kantong (dari 140K jadi 75K), langsung aja ga pikir-pikir lagi, do'i pun masuk genggaman buat dibawa ke kasir.

Di buku ini dibahas beragam spesies hipster, mulai dari "Glam Rockers", "Punk Rockers", hingga "Starving Artist". Dan setelah ditilik, ternyata isinya ngga sekedar ocehan ngawur orang iseng, tapi studi yang cukup komprehensif soal perilaku manusia dari segi psikologis, etnologis, dan antropologis! Gile ga tuh! Hanya saja format penyajiannya penuh humor dan menghibur!

Ada satu ilustrasi dengan caption kurang lebih begini:
"spesimen uji coba menunjukkan ketertarikan yang lebih tinggi pada Tuna sandwich, dibandingkan pada naskah yang harusnya ia sempurnakan."

Dan dia bicara tentang... penulis! What a kick in the groin! he he he...

Jadinya penasaran nih, pengen tau karya-karya Josh yang laen... hmm...