Wednesday, October 10, 2012

Menjawab mengapa daging Babi haram menurut Islam?

Dari pencarian data untuk salahsatu tulisan yang sedang disusun, alhamdulillah mengarahkan kepada jawaban cukup memuaskan bagi salahsatu pertanyaan abadi dalam benak pikiranku:
"Mengapa daging babi itu diharamkan?"
Bukannya iseng atau kurang kerjaan, tapi pertanyaan itu cukup valid jika dikaitkan dengan adanya sebab atau alasan untuk segala sesuatu, atau kala pertanyaan ini datang dari rekan-rekan yang berbeda keyakinan. 

Dari hasil sekian banyak perbincangan dengan rekan, dan artikel yang dibaca, sebenarnya banyak terjadi pro-kontra terhadap perlu atau tidaknya terdapat alasan itu sendiri, atau perlu atau tidaknya dicari penyebab yang masuk akal bagi manusia... Karena kalau beriman, berarti percaya terhadap sesuatu yang mungkin belum bisa kita jelaskan oleh akal pikiran kita saat ini, titik.

Cuman setelah baca artikel menarik dari Quraish Shihab di link ini, sebenarnya jawabannya sederhana sekali:
"Karena daging babi itu termasuk rijs (kotor)", mengacu pada Al-An'am (6): 145. Ayat yang sama, memasukkan pula "darah yang mengalir", serta "bangkai" dalam golongan ini.
Kalau kesannya sekarang masalahnya ialah pada pendefinisian kata "kotor" itu, dan berarti cuma memindahkan masalah, atau kala kita lantas bertanya lebih lanjut mengenai maksud sebenarnya dari "rijs" atau kotor dalam hal ini, maka Quraish Shihab dalam bukunya "Wawasan Al-Qur'an, Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat", memberikan jawaban sebagai berikut:
"Memang kita boleh saja bertanya, dan atau mencari jawaban tentang mengapa Allah Swt. mengharamkan makanan tertentu. Boleh jadi kita puas atau tidak puas dengan jawaban yang diberikan, tetapi adalah amat bijaksana jika jawaban yang ditemukan itu --walau sangat memuaskan-- tidak dijadikan sebagai satu-satunya jawaban."
Hal ini berarti, terlepas dari kemampuan kita menjelaskan maksud kata "kotor", atau dengan ditemukannya karakter-karakter berbahaya dari daging babi, hal tersebut sebenarnya tidaklah merupakan jawaban pengganti kata "kotor" tadi, namun sekedar menambahkan bukti medis atau bukti dari sisi ilmu pengetahuan. Semacam keterangan tambahan tapi bukan jawaban!

Akan halnya dengan kenyataan bahwa ilmu Allah itu Maha Luas, sedangkan ilmu manusia itu sangat terbatas, maka peringatan dan larangan semisal halal-haram tersebut dapat diartikan sebagai suatu hal yang baik, hanya saja belum bisa manusia mengerti seutuhnya karena keterbatasan kemampuan pikiran itu tadi (mungkin suatu saat terjawab, mungkin tidak, wallahualam). Dan untuk menggambarkan pemikiran ini, ada ilustrasi yang cukup mengena walau mungkin sudah kurang relevan terhadap kondisi dunia saat ini:
"Imam Al-Ghazali memberikan ilustrasi menyangkut 'illat (katakanlah "sebab" atau "hikmah") dari larangan-larangan Ilahi. "Seorang ayah memiliki anak yang tinggal bersama di satu rumah. Sebelum kematian menjemputnya, sang ayah mewasiatkan kepada anaknya: 'Jika engkau ingin memugar rumah ini silakan, tetapi tumbuhan yang terdapat di serambi rumah jangan ditebang.'

Beberapa tahun kemudian sang ayah meninggal, dan anak pun memperoleh rezeki yang memadai. Rumah dipugarnya dan ketika sampai di tumbuhan terlarang, ia berpikir, 'Apakah gerangan sebabnya ayah melarang menebangnya?' Pikirannya kemudian sampai kepada kesimpulan bahwa aroma pohon itu harum (makanya jangan ditebang, pen.). Dan di sisi lain, ia mengetahui bahwa telah ditemukan tumbuhan lain yang memiliki aroma lebih harum. Maka ia pun memutuskan menebang tumbuhan itu dan menggantikannya dengan tumbuhan yang lebih sedap. Tetapi apa yang terjadi? Tidak lama kemudian muncul seekor ular, yang hampir saja menerkamnya, dan ketika itu ia sadar bahwa rupanya aroma tumbuhan itu, merupakan penangkal kehadiran ular. Ia hanya mengetahui sebagian dari 'illat larangan ayahnya' bukan semuanya, bahkan bukan yang terpenting darinya." Demikian lebih kurang ilustrasi Imam Al-Ghazali."
Jadi segala hasil pemikiran manusia akan hal yang diharamkan ini, mungkin saja adalah kebenaran, namun tak lebih hanyalah sebagian dari keseluruhan kebenaran yang dimaksud.

Beberapa contoh aplikasinya

Ini sekedar percakapan imajiner, tapi mewakili pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di dunia nyata:
Q: "Jadi kenapa daging babi itu diharamkan?"
A: "Karena menurut Tuhan kami, daging babi itu kotor."
Q: "Kotor seperti apa yang dimaksud?
A: "Tidak dijelaskan secara terperinci, namun ada beberapa temuan dari ilmu kesehatan dan sains yang mungkin bisa membantu memberikan anda gambaran."
Atau kalau mau lebih personal dan belief-based, termasuk kalau pertanyaannya ditambah dengan:
Q: "Koq anda mau percaya walaupun alasannya tidak dijelaskan secara logis"
Maka jawabannya bisa jadi:
A: "Tidak dijelaskan secara terperinci dan mungkin akan selalu sulit untuk diterangkan secara
logis, namun karena datangnya dari Tuhan yang Maha Tahu, maka saya percaya"
Atau kalau mau dikaitkan dengan manfaat:
A: "Tidak dijelaskan lebih lanjut. Namun karena Tuhan itu Maha Tahu dan kita ini hanya sekedar belum mampu untuk mengerti, jadi walau sulit dicerna akal, saya percaya larangan-larangan itu semuanya tercipta untuk kebaikan kita, manusia."
Wassalam. (byms)

Catatan: Tulisan ini aslinya dimuat di laman Multiply ini: http://kangbayu.multiply.com/journal/item/222

13 comments:

  1. logis atau tidak, kembali kepada akal dan pikiran manusia. disebut 'kotor' karena secara alami babi akan memakan segala sesuatu. tak luput juga dari sisa2 bagian tubuh ternak lainnya (termasuk jenisnya sendiri). walau rasanya saya belum pernah mendengar istilah 'mad-swine' tapi jenis makanan spt inilah yg mengakibatkan mad-cow disease pada sapi, atau mungkin kalau ada yg pernah dengar 'prion disease' yg ditemukan pada suku kuru di papua new guinea akibat kanibalisme.

    ReplyDelete
  2. Dasar babi!
    Gue nulis komen panjang pisan, pas mo di copy (spy ga ilang), malah ilang..
    Multiply lg suka ngaco nih.. liat jurnal ndiri ga bisa2, nyasar melulu..
    Dasar babi!
    Dasar babi!
    Dasar babi!
    Dasar babi!

    eh.. emang babi itu diciptakan buat dibenci ya?
    diharamkan means dibenci?
    lha, apa salah doi sampe harus dibenci? dituding kotor dllsb..
    lagian tuhan macam apa yg menciptakan sesuatu untuk dihindari, dibenci, dibilang kotor?

    duh, cetek bener menilai Allah yg melarang memakan babi hanya krn KOTOR dan ga baik buat kesehatan?! Emang idup cuma tentang kesehatan?!?!?!?
    pelecehan terhadapNya itu!!!

    Siapa tau babi itu spesial di mataNya, sehingga ga ada yg boleh nyentuh..

    ps: spesial itu bisa menjadi milyaran arti.

    ReplyDelete
  3. Diharamkan berarti "dilarang", bukan "dibenci". Sama seperti haramnya nikahin sodara kandung, bukan karena berarti sodara kandung itu dibenci, tapi karena terlarang buat dinikah.

    Kalau elo bilang "cetek bener menilai Allah yg melarang memakan babi hanya krn KOTOR dan ga baik buat kesehatan" LHA??!? Babi itu disebut "kotor" JUSTRU dalam firman Allah SWT di surat Al-An'am (6): 145. Itu pernyataan tersurat (tertulis) Ness, bukan tersirat (interpretasi). Bukan kesimpulan ulama, bukan pendapat gw, bukan pendapat ahli kesehatan, justru Tuhan yang menyatakan dalam Al-Qur'an, bahwa babi itu kotor.

    Babi diharamkan "krn KOTOR dan ga baik buat kesehatan", itu kan kesimpulan elo.... sedangkan di tulisan journal ini sudah diuraikan di bagian akhir bahwa "kotor" ini gak didefinisi lebih lanjut. Bisa aja emang ada alasan kesehatan or else, tapi itu bukan berarti satu-satunya alasan. Tapi lepas dari itu semua, babi itu kotor (rijs). Kotor bagaimana? Tidak didefinisikan lebih lanjut.

    Haiya! Bukannya seluruh tulisan itu justru membahas mengenai permasalahan ini? Bahwa Allah SWT menyatakan babi itu kotor tapi tak didefinisikan lebih lanjut? Bahwa kita boleh aja nyari atau menambahkan alasannya namun tidak berarti itu satu2nya alasan?

    Gw bingung... apa elo berenti baca di bagian "babi itu kotor(rijs)", dan langsung reply?

    "Tuhan macam apa yg menciptakan sesuatu untuk dihindari, dibenci, dibilang kotor?" Let's see satu persatu...

    "Tuhan menciptakan sesuatu untuk dihindari?"
    Pada dasarnya tidak, tapi bisa jadi YA jika sifatnya berbahaya buat manusia, misalnya PENYAKIT.

    "Tuhan menciptakan sesuatu untuk dibenci?"
    Pada dasarnya tidak, tapi bisa jadi YA jika sifatnya berbahaya buat manusia, misalnya SETAN dan IBLIS.

    "Tuhan menciptakan sesuatu untuk dibilang kotor?"
    Pada dasarnya tidak, tapi YA jika sifatnya berbahaya buat manusia, misalnya BABI (babi untuk babi lain tidak kotor atau terlarang atau diharamkan).

    "Tuhan macam apa?" Ya Tuhan yang sedang kita bahas ini.

    Segimanapun gambaran ideal kita akan "Tuhan itu seperti apa?", Tuhan itu ada dzat(person) nya, dengan sifatnya yang udah pasti, dan dijelaskan dalam firman-firmanNya, bukan up for interpretation.

    Babi itu spesial di mataNya? Wallahualam... semua mahluk punya peranannya di dunia ini, even Iblis dan setan2. Tapi kalau dalam Islam, yang pasti spesial di mataNya bukanlah babi... bukanlah kerbau... bukanlah angin atau badai Katrina... bukan gunung Himalaya, bukan virus HIV.

    Yang spesial di mataNya adalah kita (manusia).... terlebih lagi yang beriman dan beramal sholeh =).

    Wassalam,

    ReplyDelete
  4. gue mikir lama banget kenapa lu nanggepin reply gue kayak gini...
    ternyata oh ternyata..
    daku lupa meng-quote tulisan org pertama yg mereply tulisan lu.. gue ngomentarin doi.. bukan ngomentarin tulisan lu..
    Lalu di-PLUS-in juga nulis buat org2 yg berpersepsi buruk terus sama babi.. liat babi jijik.. denger babi jijik.. gitu.. sampe ada yg ga mau dijilat babi karena haram.. lha bukannya itu urusan oom dan tante anjing? kenapa jadi urusan si babi juga?! gitu..
    gue cuma mo ngebenerin persepsi thd babi ini.. gitu..

    maap sumaap..

    Btw, kalo ngikutin tulisan di Quran secara tersurat, si Ple udah gue bunuh sekarang, Bay.. Jadi pengen tau, apa Tuhan pernah nge-dalem kurung-in tulisanNya: yg ini tersurat, yg itu tersirat.. jadi kalo Gue bilang bunuh, artinya diperbaiki.. kalo Gue bilang jangan dimakan, berarti ga boleh dicerna.. misalnya lho!

    ps: manusia suka ge-er, apalagi kalo dibilangin sbg mahluk spesial..

    ReplyDelete
  5. euh atuh... suganes...!

    tujuanmu tentunya supaya kalau kita bertindak itu kontekstual dan jangan berlebihan kan? itu maksudmu dengan pembenaran persepsi?

    tapi jawabanmu yang ini perlu ditelaah juga... apakah selain dari haram untuk dimakan, babi juga termasuk najis sehingga apa2nya tidak boleh dimanfaatkan atau bahkan tersentuh sekalipun?

    sayangnya gw belum nemu dari Google =P, walau beberapa artikel menyatakan babi itu najis juga, tapi dasar hukumnya gw belum yakin. yang paling konkret dibilang bahwa babi itu najis menurut pemikiran para ulama. sedangkan dasar paling konkret soal penajisan anjing ialah hadist Rasulullah yang menyatakan bahwa bejana air yang terjilat oleh anjing harus dicuci tujuh kali, dan salahsatunya oleh tanah. Selain dari itu, belum nemu...

    [btw, soal penajisan anjing juga empat mazhab besar Islam sedikit berbeda pendapat. Mazhab Syafi'i berpendapat kalau anjing itu hanya najis liur dan kotorannya, tapi bagian lainnya tidak. sedangkan ketiga mazhab sisanya menganggap semua bagian anjing, termasuk keringatnya adalah najis juga.]

    Lalu mengenai usaha pembunuhan Ple (hehehe), apa bener ada ayatnya dalam Al-Qur'an yang mengharuskan membunuh orang yang berbeda keimanan? Atau si Ple emang ada kasus khusus?

    Yang gw tau, justru hadist Rasulullah yang menyatakan bahwa kafir zimni itu dilindungi hak dan kehormatannya sebagaimana layaknya seorang muslim. Pengertian kafir zimni dalam hal ini adalah mereka yang bukan beragama Islam, dan tidak mengganggu atau berbuat jahat terhadap Islam. Ple masuk kategori ini bukan?

    Kalau betul semua mereka yang berbeda keyakinan dan agama itu harus dibunuh, tentu gak akan turun ayat ngetop yang satu ini: "lakum dinukum wal yadiin", dan pasti udah terjadi pula pembantaian besar2an pada masa pemerintahan Islam semasa kepemimpinan Rasulullah dan khalifah2 besar setelahnya. Padahal dari sejarah diketahui bahwa dalam masa-masa itu antara masyarakat Islam, Yahudi, Kristen, Majusi, Animisme, hidup berdampingan dengan baik. Dan ketika Islam menduduki sebagian dari Andalusia pun (Spanyol), atau kala Salahuddin (Saladin) menduduki ulang Jerussalem, nggak ada penduduk yang berbeda keyakinan yang dibantai...

    Tersurat atau tersirat? Ketauan kalau dirujuk terhadap ayat-ayat lain, dan terhadap riwayat dari turunnya ayat itu sendiri. Yang sering salah kaprah ialah kalau satu ayat diambil tersendiri tanpa dilihat kaitannya dengan ayat lainnya atau konteks turunnya ayat itu.

    Misalnya kata "datangi"... ada yang berarti harafiah, mendatangi (to visit) seseorang, ada kalanya juga kadang berarti "mendatangi" suami/isteri secara seksual. Salah definisi karena baca cuma sebagian? Bisa bahayyya...

    Manusia emang suka ke ge-er an karena manusia itu punya sifat sombong... sama seperti "Alhamdulillah" nya para pejabat kini kala terpilih, dibanding "Innalillahi" nya para ulama Islam di masa lampau kalau mereka terpilih untuk jadi pemimpin.

    Jadi pemimpin itu berat, tanggung-jawabnya besar, itu amanah yang harus dijaga sangat berhati-hati, bukan sesuatu untuk dibanggakan atau dinikmati.

    Tapi salah juga dong kalau status spesial manusia ini gak kita akui atau kita tutup-tutupi, nanti kasusnya menyembunyikan kebenaran. Cuma memang harus disikapi dengan bijak...

    Ngereply elo jadinya panjang melulu ya? Semoga gak bosen =)

    Wassalam,

    ReplyDelete
  6. berarti kalo si mas **** bisa gue bunuh dong?! hehehehehe..
    itu dia bay, kejadiannya kan sekarang banyak banget yg tidak berpikir kontekstual dan relevan dalam melihat ayat yg diturunin.. itu yg mau gue benerin.. makanya bentuk tulisan gue selalau terlihat "keras".. metafor sikap untuk menyerang persepsi secara langsung dengan kritis..

    btw, anjing kalo ga dipiara orang idupnya gimana yah? Karena biasanya anjing liar cuma ada di hutan/padang pasir dan ukurannya besar bernama serigala.. atau dubuk..
    dobermann dikemanain nanti? golden retriever? seleksi alam lalu punah.. waks?!

    yah, seperti biasa, gue selalu bilang.. org yg takut sama anjing (buh ya dijilat, najis atau apapun) biasanya org yg malas membersihkan dirinya sendiri.. bukankah jadi sering bersihin diri adalah bagus?! hehehe.. tuh kan, gue garis keras lagi.. kekekekekekekeekk..

    ReplyDelete
  7. kalau emang ini reply ditujukan buat reply saya sebelumnya:
    sama sekali di reply saya tidak menyebutkan benci. saya cuma mau menghubungkan atau sekedar memberi logika (dari isi jurnal bayu: atas pernyataan kok kayaknya nggak logis). justru mencari logika mengapa Allah menurunkan firman spt inilah yg membuat manusia tidak asal membenci sesama mahluk hidup. Haram untuk memakan, menurut hemat saya berbeda dengan membenci. hal ini sama berlaku juga untuk hewan bertaring dan berkuku tajam.

    lalu kalau saya kutip pernyataan: 'tuhan macam apa yg menciptakan sesuatu untuk dihindari, dibenci..dst...' menurut saya terlalu dini bikin pernyataan spt ini, berdasarkan reply saya. Hewan babi sendiri banyak digunakan oleh ilmu2 kedokteran dalam melakukan penelitian, karena banyak organ yang anatomy dan physiology-nya menyerupai manusia.

    ReplyDelete
  8. Waktu pertama kali nonton serial CSI, hal tersebut cukup mengejutkan juga. Bangkai babi dipake buat simulasi teori kriminalitas, karena kemiripan karakternya dengan daging manusia...

    Dan kalau nggak salah, ada satu ayat Al-Qur'an yang menyatakan Allah SWT pernah menghukum sebuah kaum menjadi babi... Pertanyaannya... kenapa jadi babi? Kenapa pula binatang ini sebegitu spesialnya sampe termasuk hewan yang diharamkan langsung dalam Al-Qur'an? Disini kita bisa mengurai beragam hasil penelitian ilmiah dan buah pemikiran...

    Tapi kalau dikaitkan dengan konteks tulisan, semuanya itu sekedar untuk membantu pemahaman, atau alternatif pemikiran... tapi tidak akan menggantikan arti kata "kotor (rijs)" itu sendiri, karena walaupun mungkin sebagian maksudnya adalah demikian, tapi maksud selengkapnya cuma Alloh SWT yang tahu, wallahualam.

    Hmm... salah penafsiran atau persepsi bisa mengundang reaksi panjang ya?

    ReplyDelete
  9. saya bicara tentang reply saudara soal kesehatan itu..
    yg tentang benci2an itu adalah PLUSnya.. untuk memulihkan reputasi babi dimata manusia.. Maaf kalo saudara ngerasa itu semua jd kecampur.. gak begitu kok maksud saya..
    Benci yg saya angkat disini bukan ditujukan thd reply saudara, tapi tambahan tulisan saya gitu..

    Btw, pernah disinyalir oleh sebuah teori eterik (ilmu yg mempelajari tenaga tubuh, aura, dlsb), list tingkat ke"kotor"an daging dan tumbuhan secara eterik:
    1. belut dan ikan lele
    2. babi
    3. kambing
    4. bebek
    5. sapi
    6. ayam
    7. burung terbang
    8. ikan2an
    9. sayur

    Gitu..
    udah perah dicoba foto pake kirlian camera, dan akurat hasilnya..

    ReplyDelete
  10. gue ada tuh bukunya, judulnya mengapa babi diharamkan. mau minjem gak?

    ReplyDelete
  11. hindari terlalu sering makan steak yg bisa membuat udelmu semakin tenggelam, bay..
    huekekekekekekeek..

    ReplyDelete
  12. Yes..kadang gue males cari tau soal kenapa dilarang karna memang pasti ada alesannya..logis maupun tidak. Saya setuju sekali dengan kata2 ini.

    ReplyDelete