Thursday, March 17, 2005

Alkohol itu Haram?

Seringkali kita salah kaprah mengelompokkan Alkohol sebagai bahan yang haram untuk dikonsumsi. Padahal yang diharamkan oleh sumber-sumber hukum Islam adalah "khamar", alias "Minuman Keras", yaitu minuman yang sengaja dibuat untuk memabukkan.

Berikut ini cuplikan dari situs Indohalal.com yang diasuh LPPOM MUI di sini.

Pertanyaan dari nenden 10/03/2005 14/29/16 WIB 
Ass wr.wb,sebagaimana diketahui bir yang mengandung alkohol adalah haram, mengapa haram? karena katanya bir itu adalah hasil fermentasi, kalau tape yg mengandung alkohol hasil fermentasi dan makanan lain yang mengandung alkohol itu bagaimana?
Jawaban :
Assalamu'alaikum wr.wb,
Penanya yang budiman, yang diharamkan bukan "bir" (saya tambahin tanda kutip agar lebih jelas, red) akan tetapi "khamar" (juga saya tambahin tanda kutip, red) dan juga bukan karena pati menjadi gula sehingga hasilnya menjadi singkong / ketan yang manis. Akan tetapi apabila air tape diperas dan dipisahkan dari tapenya maka statusnya menjadi khamar.
Sekali lagi bukan karena alkoholnya akan tetapi niatnya untuk membuat sesuatu yang memabukkan. Buah-buah segar juga mengandung alkohol tetapi tetap halal.
Wassalam,
LPPOM MUI

So, beda kan?

Kemudian ada informasi dari situs yang sama pula, bahwa untuk menilai kehalalan suatu makanan untuk tingkat pribadi boleh dilakukan dengan ijtihad (berusaha sekuat tenaga dalam mengambil keputusan paling benar atas suatu perkara), sedangkan untuk tingkat resmi, oleh lembaga yang berwenang, yaitu MUI.

Biar ijtihadnya baik? Banyak baca, dan jangan ragu untuk bertanya sama pihak penyedia makanan soal makanan yang mereka sajikan, jangan takut disangka kampungan. (bay)

30 comments:

  1. kang bayu.. salam kenal!
    kalo menurut kang bayu nih, bagaimana dg tiramisu (aduh suka banget tiramisu)?
    soalnya kalo disini, tiramisu itu sudah pasti ada alkoholnya?
    boleh dimakan gak?
    trus juga bagaimana kalo penggunaan arak beras utk masak? bukannya arak beras itu jadinya sama juga dg tape?
    arak beras dibuat bukan utk mabuk, tapi utk memberi rasa pada makanan?
    bisa kasih pencerahan kang?

    ReplyDelete
  2. Halo juga Sefa,

    Kalau dari yang saya baca selama ini, statusnya jadi haram kalau alkohol itu berasal dari khamar / minuman keras. Dan keliatannya kl di LN hal ini sangat mungkin berarti haram, karena toh mereka mayoritas minum minuman keras.

    Sedangkan untuk arak beras, saya sendiri masih bingung =), soalnya ya itu tadi... ada pendapat yang mengharamkan hanya khamar saja (makanya tape ketan dianggap halal), tapi ada juga pendapat yang mengharamkan segala sesuatu yang mengandung alkohol (termasuk obat batuk). Sejujurnya, pernah saya pelajari dan tanya sana-sini, tapi dah lama kelupain... Kebetulan gara-gara kasus Hokben itu jadi keingetan lagi =).

    Sedangkan kalau pendapat saya sementara ini (personal, not recommended), cuka beras (dan mirin) itu gak haram, karena:

    1. Bukan khamar dan tidak diniatkan untuk jadi khamar (as u wrote, for cooking, not for drinking).
    2. Digunakan dalam jumlah sangat sedikit dalam masakan (bukan jadi kuah kan?), sehingga tidak bertujuan untuk memabukkan juga.

    Tapi lagi saya coba tanyain juga di situs Indohalal.com buat referensi tambahan. Ntar kalau dah ada jawaban dari sana, jawaban ini saya update lagi =)

    ReplyDelete
  3. terimakasih banyak kang bayu...
    selama ini sih aku hati2 gitu deh kalo beli makanan..
    alhamdulillah persatuan muslim se-jerman ngeluarin acuan apa saja bahan makanan yang tidak boleh dimakan

    ditunggu ya kang bayu..
    semoga gak ngerepotin
    makasih sekali lagi

    ReplyDelete
  4. Balik ke masalah interpretasi...

    Balik ke Iman masing2...

    Kebenaran yang abadi (absolute truth) hanyalah punya Sang Pencipta, kami manusia hanya bisa membuat kebenaran yang berdasarkan pengetahuan relatif kita...

    ReplyDelete
  5. Betul sekali =)

    Jika diibaratkan dalam perkomputeran, manusia itu komputer dengan display 4 warna (CGA) yang berusaha mengakses gambar 65K color (true color). Sebanyak apapun "warna" yang sebenernya ada di gambar asli, tetep kita akan terbatasi oleh kemampuan untuk menangkap hanya "warna" tertentu.

    Makanya kalau di Islam dibilang bahwa sebanyak-banyaknya ilmu yang manusia kuasai, tak sampai setitik dari ilmu yang ada di alam semesta, apalagi dibandingkan ilmu Sang Maha Kuasa. Namun karena itu juga manusia diberi keleluasaan untuk memutuskan suatu perkara berdasarkan keterbatasan pengetahuan dan pemahaman mereka (ijtihad).

    ReplyDelete
  6. sesuatu yang sengaja dibuat memabukkan itu haram...berarti pacaran itu haram (emang iya kali ya), berarti makanan yg kita demen banget itu haram (seperti raspberry frapucino, dan steak obonk), berarti sop kambing sunda kelapa itu haram...hehehe...

    alkoholnya sih gak haram, mabuknya juga gak haram2 amat, tapi klo orang mabuk itu gak sadar n ngelakuin perbuatan yg menyakiti orang lain, itu yang haram bukan???

    *mikir mode on*

    just an idea

    ReplyDelete
  7. Wah... analogi ini bagus sekali...

    Akan saya gunakan...

    Semoga tidak ada copyright

    =P

    ReplyDelete
  8. Sebenernya mabuknya aja udah termasuk haram, karena saat mabuk kita jadi gak punya kendali diri, kadang sampe hilang kesadaran juga... Ngambil contoh dari pilem aja deh, waktu bangun tidur si cewek ngeliat kesebelahnya dan..."Lho, kamu siapa? Ngapain aku disini? Semalem kita ngapain???", dll. Yah mungkin gak separah itu... tapi paling nggak bakalan banyak omongan gak kekontrol, rahasia bocor, emosional, dll.

    Padahal kesadaran diri adalah salah satu feature utama dari manusia... Ngilangin kemampuan ini secara sengaja, itu sama aja dengan secara sukarela nurunin level kesempurnaan manusia. Nah... kl dah gini, kira-kira yang merasa nyiptain manusia dengan sempurna bakalan murka gak? =)

    Tapi kl soal makanan/minuman, yang perlu diperhatikan adalah ada atau nggak nya senyawa yang memang memabukkan... dalam hal ini umumnya dengan melihat kadar alkohol.

    Jadi kalo kebanyakan makan steak atau sop kambing sampe pusing dan mual, itu sih dosa karena kemaruk =) he he he

    ReplyDelete
  9. ehhhmm,,,,ehhmm,,,,,,kalo boleh ikutan nimbrung
    kebenaran yang absolut memang adalah milik sang pencipta tetapi,,,,
    pengetahuan tentang kebenaran itu diturunkan hanya kepada orang - orang tertentu yang telah dikehendaki oleh beliau ,,,,,jadi kita manusia yang belum memiliki pengetahuan kebenaran tersebut akan mengatakan relatif karena tidak didasari dengan pembuktian dalam keilmuan sedangkan bila telah terbukti dengan pengetahuan yang haqul yakin ,,,,maka berubah menjadi absolut
    dan kebenaran absolut tidak akan diperdebatkan apabila sudah terbukti ,dia dianggap masih berupa relatif apabila masih belum terbukti secara haqul yakin ,,,,
    mungkin begitu kali ya,,,,,he,,,he,,,maaf - maaf

    wassalam

    ReplyDelete
  10. kalo aku sih bay, kalo ragu2 karena itu subhat, mending ga dikonsumsi deh.. :-)
    daripada salah kali ya?

    ReplyDelete
  11. kalau bener, hikayat adam dan hawa, maka sejak awal tuhan sudah iseng memperkenalkan konsep halal dan haram. inget buah kuldi?
    -
    pada konteks lebih tinggi - dengan mengharamkan sesuatu, jelas tuhan pengen bilang "HATIHATI sama yang elo makan. jangan asal tenggak. jangan asal embat".

    lebih tiiinnggggiii lagiii tuhan pengen kasih tau "HATI HATI sama yang elo bikin, njrit!".
    -
    dan soal "kebenaran"? ahhhh, taik kucing-lah.
    garagara mengejar "kebenaran", orang bisa saling tabok (liat tuh di dpr). bisa saling bunuh (liat tuh di somalia). kita bakal capek terus di-bayang-bayangi mimpi "kebenaran". udah terlalu panjang deretan filsafat dan model menalar nih. nggak usah nambahin lagi. apalagi kalo filsafat yang cuma ngulang2 kata orang. basi!
    -
    gampang ajah:
    kalo' elo islam, nunut ajah sama Qur'an.
    kalo' elo kristen, nunut ajah sama Alkitab,
    kalo' elo pagan, nunut ajah sama suara pohon,
    kalo' elo atheis, nunut ajah sama diri elo sendiri,
    kalo' elo masih bingung, bunuh diri ajah - terus tanya langsung sama tuhan.

    loh kok gua keringetan ginih?

    ReplyDelete
  12. wah Kang Bayu, tape,duren itu kesukaan ku semua..
    apa lagi kalo bikin black forest yang musti disiram ama rum..mmm..itu kesukaan ku juga...kan lebih enak dan engga memabukkan koq.
    dan kalo kita tinggal di daerah dingin (eropa), dan keadaan darurat supaya badan anget minum dikit, gimana? cuma dikit tapi engga mabok, cuman angetin badan doank...itu dulu saya suka begitu loh..
    ...

    cuma saya tuh pernah baca di sebuah buku agama waktu SMA, masalah alkohol ini, kata Al Gozhali kalo engga salah : walau pun sedikit alkohol tetap haram...
    Nah loh..

    sampe sekarang saya masih bingung..

    ReplyDelete
  13. Tape ama duren setau saya emang gak haram koq mbak.

    Cake emang enak kalau pake rhum... ada sensasi rasa yang unik, atau es krim rhum-raisin... nyamm... padahal jaman SD dulu kl nemu cake pake rhum pasti ta' buang, pahit nyegak!!!

    Soal buku agama yang mbak devi maksud, keliatannya kesalahan penerjemahan aja tuh... pasti maksudnya "minuman keras", bukan "alkohol". Kalau alkohol diharamkan, lha banyak buah juga secara alamiah mengandung alkohol koq, tapi tetep halal, karena gak ada yang sengaja makan buah buat mabok kan? =D he he he

    Kl soal yang didaerah dingin, saya pernah baca bahwa buat mereka yang terpaksa, maka aturan haram suatu makanan bisa ditoleransi, asalkan dalam pelaksanaannya pun tidak berlebihan. Tapi kondisi "terpaksa" nya bagaimana, mungkin bisa ngikut acuan mereka yang dah pinter agama, atau dikira-kira sendiri... Biasanya kl mo jujur, kita tau kan kapan kepaksa... kapan cuma males... he he he

    Kata saya sih, akhirnya kan kembali ke diri masing-masing mbak, toh yang ntar diminta tanggung-jawabnya juga sendiri-sendiri =)

    ReplyDelete
  14. Emang bagusnya gitu Ida, lebih aman =)

    ReplyDelete
  15. keadaan daruratnya gimana nih mbak?
    kalo masih dirumah kan bisa idupin heater dan minum teh hangat
    trus selimutan deh :D

    beberapa waktu lalu aku kena insomnia, parah banget
    udah disuntik gak mempan, minum sleeping pils malah sakit kepala
    dokternya nyaranin minum wine sebelum bobo..
    akunya sih rada serem gitu minumnya, biarpun jadinya obat.. tapi tetep aja ngeri
    jadi gak aku minum deh :D

    ReplyDelete
  16. mas, mbak - dokternya dimana?
    mau doooongg.
    (dokter paling asoy nih - kayaknya!)
    -
    "kalo dibalik gimana, yah dok? nge-hajar wine biar kagak sakit. :-P"

    ReplyDelete
  17. di bremerhaven, utaranya jerman :D

    ReplyDelete
  18. Tiap "aliran" pasti punya resep masing-masing. Kl elo liat boss nulis kita, ama dokternya dianjurkan buat minum anggur rutin buat ngejaga kesehatan, dan terbukti bener dalam beberapa hal, so emang bukan anjuran yang iseng...

    Tapi ini gak berarti minum anggur itu baik, terutama karena kl buat muslim ada larangan terkait dengan status anggur sebagai khamar. Yang benar adalah, anggur memiliki fungsi kesehatan, itu betul, tapi ada banyak cara pengobatan lain yang tidak melibatkan anggur. Misalnya? Homeoteraphy, Aromateraphy, dll.

    Kata Al-Qur'an, madu itu baik untuk kesehatan, mungkin bisa dicontoh.

    Kata orang amrik, makan satu apel sehari menghindarkan diri dari penyakit, mungkin bisa ditiru.

    Kata Hembing, daun Sambiloto baik untuk menjaga kesehatan, mungkin bisa diterapkan.

    Kata psikolog, pikiran yang tenang menjamin kesehatan baik, coba ikutin.

    Kata spiritualis, meditasi bagus untuk kekuatan fisik, cobain...

    Kembali ke posting sebelumnya... biasanya kita sendiri tau kapan bener-bener kepaksa, kapan cuma males nyari yang laen... =)

    ReplyDelete
  19. bay.. jadi bingung gue..
    kalo minuman beralkohol jadi status nya gimana? boleh diminum asal tidak memabukkan atau gimana? gue ngomong soal minuman yang kadar alkohol nya dibawah 5% yah..

    ReplyDelete
  20. Pada intinya, yang haram itu "minuman keras", bukan "alkohol". Cuma karena biasanya minuman jenis ini selalu mengandung alkohol, maka yang dijadikan patokan biasanya berapa persen kadar alkoholnya.

    Analoginya; semua masakan Chinese pake vetsin, tapi ga berarti semua yang pake vetsin boleh dikelompokin jadi masakan Chinese... Kadang buat sambel terasi atau sambel pecel lele pun suka ditambahin vetsin, tapi hal ini ga berarti pecel lele or lalap + sambal jadi satu kelompok ama Capcay atau Fuyunghai kan? =)

    Kalau "minuman beralkohol" yang elo maksud adalah "minuman keras" (liquor, booze, spirits, dll), mo minum dikit or banyak tetep ga dibolehin ama Islam.

    Btw, MUI netapin kadar alkohol yang boleh ada dalam minuman halal adalah dibawah 1%, bukan 5%.

    Tapi penetapan itu juga agak rancu karena kl si minuman tersebut tetep mengandung sari-sari minuman keras, (misalnya buat penambah rasa atau diencerkan jadi kadar alkoholnya kurang), mo 0.01 % juga tetep jadi haromm.

    Semoga gak tambah bingung =D

    ReplyDelete
  21. ginih ajah - lihat label-nya tuh minuman keras.
    kalau ada label "halal" berarti aman deh diminum.
    kalo' nggak ada, mending jangan.
    -
    tul nggak?

    ReplyDelete
  22. jadi kalo minum minuman alkohol 5% haram ya?

    duh.. mesti berhenti donk gue..

    ReplyDelete
  23. Gw penrah nemu minuman keras yang halal....

    namanya "Es Mony"

    ReplyDelete
  24. ya..kalo diruangan sih emang ngandalin heater, kalo di restoran atau dijalan...wah..engga kuat deh..dinginnya minta ampun..

    tuh kan dokter aja nyaranin, rokok juga pernah disaranin lho..
    emang kalo sedikit bisa jadi obat..tapi engga semua :)

    ReplyDelete
  25. Actually saya pernah baca kalau rokok kretek awalnya adalah obat untuk meringankan batuk, makanya dijualnya juga di apotek... tapi kretek jaman itu sih emang murni tembakau plus cengkeh... mungkin dalam skala kesehatan masih dalam batas aman...

    ReplyDelete
  26. Halo mas Dwi, saya ingin tahu... apakah istilah yang digunakan Al Imam Samahatus Syaikh Al 'Allamah Abdul 'Aziz bin Abdullah bin Bazz rahimahullah dalam bahasa aslinya memang merujuk pada "alkohol"? Ataukah pada khamr? Soalnya kalau dilihat pada kalimat penyambungnya;

    "meskipun kadar alkoholnya rendah, dalam arti tidak mengubahnya menjadi sesuatu yang memabukkan"

    maka saya menangkap kesan kalau yang dimaksud beliau adalah alkohol yang terkait khamr, bukan "alkohol" secara umum. Bagaimana menurut anda?

    Selanjutnya, apakah karena karena landasan inilah beberapa rekan muslim menolak untuk mengenakan parfum dengan basis bahan alkohol? Menolak meminum obat batuk yang mengandung alkohol?

    Jika ya, bukankah dalam hampir semua buah-buahan matang juga terdapat alkohol secara alamiah? Apakah ini berarti juga pendapat Al Imam Samahatus Syaikh Al 'Allamah Abdul 'Aziz bin Abdullah bin Bazz rahimahullah bisa dijadikan landasan untuk mengharamkan buah-buahan? Dan tape?

    Terimakasih, wassalam.

    ReplyDelete
  27. Hmm... saya coba simpulkan dengan kata2 sendiri...

    Bahwa untuk golongan alkohol tertentu (yaitu yang terdapat dalam khamr), maka dalam bentuk apapun dia berwujud, atau dimanapun ia terdapat (baik pada makanan, minuman, maupun parfume tertentu), berarti statusnya tetap haram. Kecuali, pada saat 'illah (conditional) "memabukkan" (secara sengaja) ini tidak terdapat, misalnya dalam aplikasinya pada pengobatan, berarti keberadaan alkohol ini diperbolehkan.

    Begitukah?

    Mohon penjelasan juga untuk alinea terakhir:
    "Adapun mencampur dengan bahan lain dengan perbandingan kadar alkoholnya sedikit sehingga tidak menjadikan bahan tersebut memabukkan maka yang seperti ini tidak mengubah bahan tersebut menjadi khamr (yang haram)"

    Apakah ini khusus untuk obat-obatan saja? Atau khamr secara umum? Soalnya jika secara umum, maka cenderung bertentangan dengan alinea pertama (mengenai pembahasan alkohol-khamr-makanan-memabukkan). Terimakasih sebelumnya =)

    ReplyDelete
  28. Sejauh pengetahuan saya dari perkataan Asy Syaikh bin Bazz dan Asy Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahumullah diatas begitu Mas Bayu.

    ReplyDelete