Showing posts with label kata mutiara. Show all posts
Showing posts with label kata mutiara. Show all posts

Wednesday, September 3, 2008

Resep keberhasilan menurut Mario Teguh

Ngutip MT di salahsatu episode Business Art:

"Keberhasilan datang dari mengerjakan apa yang harus dikerjakan, dan tidak mengerjakan apa yang tidak boleh dikerjakan"

Misalnya gw tau kalau saat ini harusnya beresin kerjaan anu, tapi bukannya dikerjain malah ngempi... nah siap2 aja keberhasilan yang gw idam-idamkan akan tertunda lebih lama lagi. Sedangkan kalau setiap saat selalu ngerjain yang harusnya dikerjain, instead of ngerjain yang nggak-nggak, biasanya keberhasilanpun otomatis akan menghampiri. Tidak berhasil? Belum! Keberhasilan itu ada waktunya; kalau tidak sekarang dan cepat-cepat, mungkin baru terjadi pada masa anak anda, atau mungkin keturunan anda generasi berikutnya. Intinya sih jangan malas memulai / berusaha hanya karena "ujung" perjalanannya belum kelihatan dimana.

Sedangkan terkait self-management, kesuksesan akan menyertai mereka yang niat, pikiran, dan tindakannya selaras.

Biasa? Ah kecanggihan bapak yang satu itu memang dalam menawarkan pemecahan masalah-masalah besar dengan solusi-solusi yang sederhana dan mudah dilakukan. (bay)

Monday, August 4, 2008

Merancang sendiri masa depan anda

Masih senada dengan perkataan Dilenschneider di postingan sebelumnya, adalah dari Mario Teguh:

"Sulit bagi anda untuk menemukan orang yang dalam rencana keberhasilannya ada rencana keberhasilan Anda. Maka anda harus merencanakan keberhasilan anda sendiri*"


Klop kan? Kalau mau masa depan sesuai harapan ya harus dirancang sendiri, nggak bisa bergantung pada orang lain! (bay)

*dikopi dari sini: http://businessart.multiply.com/journal/item/23

Tentang membuat sejarah hidup...

Salahsatu quote paling berkesan dari Robert Dilenschneider dalam bukunya "Power & Influence" adalah ini:
"Realize that you are making history, not just following it"
Seringkali kita merasa kalau hidup kita ini sudah ada yang mengatur... baik itu ayah, ibu, lingkungan, pendidikan, atau bahkan Tuhan sekalipun. Nggak, nggak salah koq, cuma, dikala kita dihadapkan pada pilihan untuk membuat gebrakan yang beresiko, atau go with the flow untuk main aman, sadarlah bahwa masa depan kita ini, kita yang menentukan! Bukan orangtua, keluarga, perusahaan, apalagi tetangga.

Kisah hidup kita bisa jadi mirip sekali dengan kisah hidup orang tua kita. Atau tokoh idola kita. Tapi ini tidak berarti bahwa suatu kisah hidup harus selalu berjalan sesuai dengan kisah hidup yang sudah pernah ada. Mencari panutan dan model boleh, tapi jangan dijadikan batasan. Saat pilihan untuk 'keluar jalur' itu ada, dan dirasa akan membawa manfaat yang baik bagi kehidupan kita, jalankan! Buatlah jejak kisahmu sendiri nak, jangan sekedar ngekor. Jangan mentakdirkan diri dengan suatu nasib, sebelum Tuhan sendiri menakdirkannya (dan menyegelnya).

Akankah Sushi tercipta kalau di masa silam tidak ada chef yang berani 'keluar jalur' dan menyajikan Sashimi dengan nasinya dalam satu tangkap supaya mudah dicomot? (Sandwichpun konon muncul karena alasan yang sama). Tukang baso tahu (JKT: siomay) di Kopo yang iseng menggoreng dagangannya, bukan sekedar dikukus, sehingga tercipta hidangan "Batagor" yang jadi salahsatu hidangan khas Bandung? Dunia penuh dengan contoh dari mereka yang "melawan nasib" dan berhasil... Mereka yang berani membentuk "sejarah" hidup mereka sendiri, alih-alih menyerahkan kisah hidupnya untuk dituliskan oleh orang lain. (bay)

Friday, June 13, 2008

Ngumpulin kata mutiara, kadang terasa cheesy tapi perlu

Dulu jaman masih sekolah dan dunia lebih mellow dari sekarang, gw punya kebiasaan ngoleksi kalimat penyemangat, atau istilah jadoelnya "kata mutiara". Kata mutiara ini kemudian gw kumpulin di halaman-halaman loose leaf berdasarkan kategori yang sesuai; misalnya untuk membangkitkan semangat berjuang, untuk menghadapi persaingan tidak sehat, sampe ke untuk mengobati masalah kasmaran. Hehe

Kata mutiara yang paling sering gw kumpulin adalah dari para tokoh-tokoh oriental tempo doeloe, termasuk para guru Zen. Selebihnya, ya dari buku-buku yang gw baca sambil lalu, mulai dari topik Agama, Bela Diri, sampe ke Public Relations. Nyokap dulu praktisi sekaligus pengajar materi PR di aneka kursus dan pelatihan, dan gw sering minjem buku-buku referensinya buat dibaca sendiri. Salahsatu yang paling gw suka adalah bukunya R. Dilenschneider yang ngebahas prinsip-prinsip PR dari pengalamannya belasan tahun berkutat di dunia PR, termasuk ketika harus menangani krisis-krisis skala internasional. Sangat membuka wawasan.

Anyway, aneka rupa kata mutiara yang gw kumpulin tersebut akhirnya ngedon di lemari entah yang mana, gw merasa sudah terlalu cheesy buat ngoleksi hal-hal sedemikian di usia gw yang udah kepala tiga. Tapi gara-gara baca bukunya "The Secret" versi Donald Trump*, mau nggak mau gw dihadapkan kembali kepada kata-kata mutiara ini karena ternyata Donald gemar mengkristalkan pengajaran-pengajarannya dalam format seperti ini.

[* Isi materi bukunya maupun pengajarannya sendiri sebenernya nggak out of the world atau top secret, atau berisi rahasia-rahasia heboh! Karena rata-rata mereka yang berhasil di dunia bisnis bisa mencapai prestasinya tersebut karena prinsip-prinsip yang sederhana dalam level yang terkadang "itu sih anak SD aja tau". Cuma bedanya, kebanyakan dari kita gagal menerapkannya dengan benar].

Kata mutiara memiliki keunggulan dalam hal format. Karena bentuknya yang sangat ringkas, maka pesan yang terkandung pun bisa tersampaikan dengan jelas dan benar, sehingga mudah untuk diingat. Dan jadilah gw kembali mencatat kata-kata mutiara yang gw anggap perlu, sambil sekalian aja gw buat jadi wallpaper di desktop PC gw!

Jadi penasaran... ada dimana yah koleksi kata-kata mutiara yang dulu gw kumpulin? (bay)