Semenjak pindah ke Bali, dan membiasakan Zayan untuk kenal dengan air, maka kegiatan mengunjungi kolam renang kembali menjadi suatu kegiatan cukup rutin, walaupun pada kesempatan ini saya lebih sering duduk di sisi kolam dan browsing di netbook, sementara isteri menemani Zayan bermain air.
Keadaan berbalik ketika kemudian isteri memutuskan untuk memakai hijab, dan "free pass" kami ke kolam renang salahsatu hotel di Denpasar ini hilang karena tetangga yang notabene adalah manajer di sana pindah kembali ke Jakarta. Untuk menjaga tingkat ketertarikan Zayan terhadap air maka kamipun mulai secara rutin mengunjungi kolam renang umum di pertokoan Tiara Dewata (satu-satunya kolam renang dalam area shopping mall di Indonesia?), dan sayalah yang kemudian berganti tugas menjadi pengasuh Zayan bermain air.
Satu-dua kali nemenin Zayan, rasanya cukup puas dengan ikutan maen aer saja. Namun lama kelamaan rasanya penasaran juga untuk nyebur dan berenang beneran. Kalau mantan presiden RI BJ Habibie saja konon melakukan 8 kali bolak-balik renang setiap pagi untuk menjaga stamina, dan efeknya positif, kenapa nggak coba ditiru?
Berenang kembali
Akhirnya saat itupun tiba; pada kali ke tiga atau ke empat menemani Zayan, setelah kelar memandikan Zayan sayapun meminta izin pada isteri buat betulan berolahraga dahulu sambil coba-coba apa bisa ngikutin Habibie dengan rutinitas 8 kali bolak-balik. Dan sayapun kembali berenang.
Hasilnya? Luar biasa... hancurnya! Untuk menempuh satu panjang lintasan pun (belum bolak-balik) badan rasanya copot onderdil disana-sini... napas ngos-ngosan, tenaga terkuras, dan rasanya sangat nggak nyaman!.... Namun demi kemajuan dan kesehatan maka akhirnya kali pertama itupun dipaksakan supaya bisa 4 kali bolak-balik sisi panjangnya kolam renang Tiara Dewata. Cukup 4 kali, itupun bukan non-stop tapi disela jeda sangat panjang antara sekali tempuh dengan lainnya. Kali pertama berenang itupun ditutup dengan keletihan fisik yang amat sangat, plus rasa tidak nyaman yang sangat mengganggu; otot lemas, badan sakit, sistem syaraf agak-agak "meriang" seperti kalau sedang demam, dan pusingnya seperti sedang migrain. Walhasil hari itupun seharian penuh rasanya nggak enak badan, seperti nyaris pingsan, dan lemesnya sampai dua - tiga harian.
Namun walaupun pengalaman pertama tersebut sangat tidak menyenangkan, minggu berikutnya kembali saya jajal berenang. Herannya kali ini, walaupun tetep diselingi waktu istirahat yang lama, namun 4 kali bolak balik ternyata tidak sampai membuat migrain; dan sayapun kembali menemukan ritme yang dibutuhkan untuk berenang dengan enak. Hari itupun saya akhiri setelah berhasil menempuh 6 kali bolak-balik berenang; masih dengan badan lemas, kehabisan napas, namun tanpa migrain atau sakit di otot.
Kali ke-tiga, 4 kali bolak-balik ditempuh dengan napas ngos-ngosan tapi minus ketidak nyamanan yang biasanya menyertai, makanya diteruskan lagi ke 6 kali bolak-balik, dan di lintasan terakhir malah sempat "sprint". Selain napas ngos-ngosan, nyaris tidak ada efek negatif lain yang muncul, malah rasa lemas pun hilang hanya dalam hitungan menit! Kemampuan energy recovery yang meningkat cepat ini ternyata dibarengi juga dengan peningkatan power, dan semangat positif; saya mulai bisa push-up lagi secara rutin, dalam kuantitas yang mengalahkan prestasi saya di masa masih rajin b'gaul dengan Ganesh di awal-awal masa kerja, atau semasa saya masih SMA dulu.
Not much sih, cuma 25x satu sesi, tapi ini sudah prestasi besar untuk saya, secara sebelum2nya untuk bisa beres 20x pun sudah dengan perjuangan berat, dan lemesnya bisa sampai seharian susah ngangkat tangan. Kalau sekarang? 25x dan masih tetap bertenaga, lalu dikasih istirahat 15 menitan juga sudah bisa lagi untuk 25x set kedua!
Apa yang terjadi? Sepertinya kondisi 'hampir pingsan' di saat kembali berenang di awal cerita ini telah bertindak sebagai "break in" gerbang penghambat energy flow saya; menyakitkan, tapi sangat bermanfaat.
Next Step
Next step? Rutin lagi pelemasan, dan latihan pergerakan dasar nya Aikido sambil latihan pernapasan. "Coming soon"nya adalah beli sand bag buat latihan power, dan aktif latihan lagi nunchaku buat memperbaiki timing dan feeling; kebetulan juga beberapa kali ke lapangan Bajra Sandhi ketemu dengan beberapa praktisi seumuran yang sedang latihan bersama piranti yang satu ini di sana, siapa tau bisa ikutan.
Untuk mulai latihan rutin lagi Aikido sepertinya masih belum... soalnya agak khawatir sama cedera punggung; dulu waktu badan nggak seberat sekarang aja gw dapet LBP (Lower Back Pain) gara-gara rutin jatuh duduk kala latihan. Apalagi sekarang saat lebih overweight lagi dibandingin dulu. Minimal olahraga rutin apa aja dulu buat memperbaiki stamina, kebugaran, dan kesehatan, nanti kalau berat badan dah turun baru dipikirkan lagi.
Performing Friendly
Oh iya, di taman Bajra Sandhi Denpasar ini, selain ada praktisi Nunchaku, kadang ada juga praktisi Capoeira yang latihan di sini, selain tentunya Yoga, Sepak bola, bulu tangkis, ketangkasan bersepeda (BMX), sampai ke cheer leaders, skate board, dan inline skate. Falun Dafa dengan aktivitas olah pernapasannya pun selalu hadir di sini.
Satu fenomena yang menarik yang teramati, adalah mereka ini masing-masing asik dan terlihat santai saja dalam mempraktikkan dan berlatih skillnya tanpa ada rasa jengah atau feeling ingin show off... Para pengunjung taman yang melintas pun sepertinya tidak merasa kegiatan2 tersebut sebagai suatu keanehan; kalau suka ya silakan nonton, dan yang ditonton pun nggak jadi salting, sedangkan kalau nggak berminat ya tinggal lewat tanpa berkomentar, dan yang berkegiatan pun asik dengan kegiatannya sendiri.
Mungkinkah attitude "performing friendly" ini muncul karena rata-rata penduduk Bali akrab dengan kegiatan kesenian dan pementasan? Jadi untuk performing di muka umum bukanlah lagi hal yang asing? Bisa jadi. Tapi apapun penyebabnya, yang pasti inilah salah satu sisi 'easy-going' kehidupan di Bali yang saya suka. (byms)
untung ga kelelep ya bay :)
ReplyDeletedulu pas tinggal di denpasar suka berenang disini, trus pulangnya makan pecel lele di food court-nya..
ReplyDeleteaah, kenangaaan.. hahahahahaha
btw, ayoooo.. semangat lagi berenangnyaa..
terakhir berenang (tahun lalu) aku ternyata masih sanggup 15 kali bolak-balik.. entah sekarang.. huhuhuhuhuhu
perlu pemanasan dulu kalau mau renang, jangan langsung nyebur
ReplyDeleteWah acyknya tgl di Bali
ReplyDeletegak akan, 'pelampung'nya banyak wik
ReplyDeletewahh... fit sekali ibu ida ini ternyata; hayo dibuat rutin, mumpung masih muda biar jadi kebiasaan sehat
ReplyDeletealhamdulillah laura, so far so good
ReplyDeletemakasih Bapak... mau nemenin aku main air :).
ReplyDeletesabtu besok lagi yaaa... asik :D.