Monday, November 15, 2010

Zayan vs. Super Computer

Hari Minggu pagi kemarin, Zayan bangun beberapa saat setelah kami sholat Subuh. Sesudah kami ucapkan salam selamat pagi, Zayan pun lalu duduk sila, mengejap-ngejap matanya dan kemudian beranjak memanggil bapaknya dengan mesra; si bapak yang sedang bingung kenapa downloadnya semaleman mentok di 96% dan nggak bisa di-resume.

Z: "Bapaaaaaaaak"

B: "...Ya sayang?"

Z: "Satuuuuuu, duaaaaaaa, tigaaaaaa, empaaaaat, limaaaaa", katanya dengan merdu

Duh itu suara... indah terdengar di telinga, merasuk sampai ke hati...

Serempak saya dan isteripun bertepuk tangan menyemangati Zayan dan mengacungkan telapak tangan untuk toss. Zayan tersenyum gembira menyambut toss, walau masih dalam suasana kantuknya.

Itulah kegemaran Zayan akhir-akhir ini; berhitung, walaupun baru lancar sampai 5, tapi sekarang sudah benar urutannya. Sebenarnya sampai 10 pun sudah tahu, komplit sama versi English nya, tapi kadang masih suka lupa.

Lepas penguasaan flash card, selain berhitung Zayan juga sekarang dibiasakan oleh mamanya buat membaca tulisan generic yang ada di sekelilingnya; nomer rumah, poster, maupun menu hidangan di restoran -- walau masih terbatas pada koleksi kata yang sudah ia kenal saja.

Pelafalannya juga makin jelas dan spesifik; kalau dulu-dulu ia menyebut Upin dan Ipin sebagai "Upimi", maka mulai kemarin pagi ia sudah bisa berujar "Upin" dan "Ipin" dengan jelas. Atau "habis" instead of "abiss". 

Namun demikian Mr. Bean sepertinya masih ia sebut sebagai "Bicimi"; begitu juga halnya dengan kupu-kupu yang masih sering ia sebut sebagai "batteh" (butterfly, minus fly), atau "epel" untuk nanas (pineapple minus pine). Zayan juga masih sulit membedakan antara mana nanas mana durian, dan baginya (hampir) semua hewan dalam bahasa Inggris disebut "dog".

Tapi disamping kendala untuk pengucapan secara benar, yang mana saya anggap sangat normal untuk usianya, yang lebih penting dan mengagumkan sebenarnya adalah dalam kemampuan dia berpikir, dan baru setelah punya bayi sendirilah saya menyadari kalau kemampuan manusia untuk berpikir itu sungguh luar biasa. 

Di usianya yang belum dua tahun saja Zayan sudah seringkali mengejutkan dengan kemampuannya mengucapkan kata-kata yang tidak pernah kami ajarkan, termasuk juga dalam kemampuannya ber-asosiasi; mengenali sesuatu yang ia sudah kenal, pada hal-hal yang baru ia temukan -- suatu skill yang akan terus seseorang asah hingga di usia dewasanya kelak, dan menjadi dasar kekuatan ia dibandingkan mesin.

Disinilah salahsatu keunggulan utama manusia terhadap mesin, termasuk komputer, yaitu dalam hal berpikir lateral. Walaupun manusia akan sangat ketinggalan terhadap mesin dalam pemrosesan data secara formulaic, namun dalam kemampuan asosiasi dan pattern-recognizing manusia masih unggul. Google saja untuk bisa menyajikan hasil pencarian yang tidak hanya sesuai tapi juga relevan dengan kata kunci yang dimasukkan, harus bergantung pada rumusan yang rumit, pengumpulan data yang ekstensif, serta tenaga dari ratusan server berkekuatan tinggi; sedangkan manusia membangun kemampuan ini berdasarkan otak yang tidak seberapa hitungan kecepatan procesornya, kecil ukuran fisiknya, dan dimulai sedari dini.

Zayan mungkin belum tahu kalau ia (dan kita) memiliki suatu kemampuan yang lebih canggih dibanding kemampuan yang sama pada Super Computer buatan manusia yang berteknologi sangat tinggi sekalipun; kemampuan berpikir lateral, yang merupakan dasar dari kreativitas.

Kita hanya perlu mengetahui dengan tepat bagaimana memanfaatkan dan mengembangkan kelebihan yang satu ini, alih-alih dari bersaing face to face dengan mesin. (byms)

7 comments:

  1. Bener bay, aku dan agung aja sampai detik masih terkagum-kagum dengan kemampuan anak dalam hal menyerap informasi baru, plus retelling-nya kepada kami.
    Juga kemampuan anak mengingat detail sesuatu. Kadang2 suka gak habis pikir. Belum lagi kreatifitas mereka dalam banyak hal.
    Memang mesin/robot dan otak itu bedaaaaa buanget!

    ReplyDelete
  2. Makanya aku ma Ade juga mulai lebih selektif nonton acara TV kalau Zayan lagi ikutan nonton; jangan sampai dia nginget dan kenal hal-hal yang tidak-tidak, sebelum waktunya nanti 'terpaksa' tahu :P :D

    ReplyDelete
  3. dan tumbuh di lingkkungan yang baik & sehatt jg sangat berpengaruh ya bay buat perkembangan otak anak...

    ReplyDelete
  4. Iya wi, makanya harus keep the standard high

    ReplyDelete
  5. aiyashyuuu! (I love you versi Zayan)

    ReplyDelete