Tuesday, July 27, 2010

Tips Belanja Digital Camera

Sesuai rencana untuk upgrade perangkat kerja, awal semester II 2010 ini adalah waktunya untuk mengajukan budget pembelian digital camera! Hura!

Ini kesempatan yang menarik untuk riset di bidang perkameraan, sambil hitung-hitung latihan dan penjajagan sebelum nanti mikir-mikir juga saat waktunya beli kamera untuk keperluan pribadi.

Kriteria


Digicam ini rencananya akan digunakan untuk mendukung kegiatan Marketing dalam dokumentasi dan meliput acara, serta keperluan lainnya. Sebagai pertimbangan dasar, dipilihlah kriteria-kriteria sebagai berikut:
  • Quality (Q), alias kualitas dari hasil jepretannya. Tidak semata-mata terkait besar megapixel, tapi juga kualitas lensa, serta karakteristik dan kualitas sensor cahayanya. Untuk yang satu ini rada rumit buat ditelaah satu persatu, jadi langsung aja cari tau ke situs-situs review semisal dpreview.com, atau menyimak diskusi para fotografer di forum-forum komunitas fotografi
  • Versatility (V), alias keluwesan dalam melaksanakan aneka ragam tugas pemotretan; mulai dari bikin pas foto, dokumentasi acara, event, sampe ke stock photography, makin multi-fungsi maka makin luwes
  • Ease of Use (EOU), alias kemudahan pengoperasian; seberapa mudahnya kamera digunakan. Sebagai patokan, rata-rata pocket digicam mudah digunakan karena pemakai tanpa mengetahui seluk-beluk fotografi pun sudah bisa mengambil gambar yang lumayan. Sedangkan rata-rata DSLR walaupun bisa menghasilkan kualitas gambar yang sangat baik, pengoperasiannya butuh pembelajaran dan usaha lebih
  • Longevity (L), alias usia pemakaian. Ikut diperhatikan dalam hal ini adalah kemajuan perkembangan teknologi; apakah si kamera akan masih aktual teknologinya dalam beberapa waktu ke depan?
  • Serviceability (S), alias kemudahan perawatan. Terutama dalam lingkup after sales service; apakah kalau suatu saat kamera bermasalah maka masih bisa diperbaiki?
Berhubung mayoritas penggunaan adalah untuk liputan dan dokumentasi acara dalam ruangan yang berukuran relatif kecil (meeting rooms), maka kemampuan ISO tinggi dan lensa yang wide juga sangat diperlukan; kemudian sebagai pendukung, maka diperlukan juga adanya flash light beserta tripod, untuk digunakan kala situasi tidak memungkinkan untuk pengambilan gambar dengan ISO tinggi semata. Terkait adanya juga kebutuhan untuk pengambilan stock photography, maka idealnya kamera yang dibeli juga memiliki kemampuan zoom yang lumayan.

Kandidat


Karena belum "hapal" mengenai gaya belanja di kantor sini; berapa batas budgetnya, price over quality concerns, dll., maka disusunlah pilihan-pilihan kamera ini secara berjenjang, sesuai fitur dan harga. Berikut ini daftar kandidat produk setelah proses review dan seleksi awal (harga tercantum adalah standar harga pada Juli 2010):


(Click disini untuk memperbesar gambar)

Pilihan merk lantas ditetapkan Canon, karena dari hasil komparasi pemakaian antara Nikon nya si adik dengan Canon nya si mbot, maka walaupun Nikon memiliki banyak sekali tombol shortcut untuk advanced use, user interface nya Canon relatif lebih intuitif sehingga mudah dipahami. Komunitas fotografer di kantor juga kebanyakan pake merk yang satu ini dan rata-rata cukup puas dengan kinerja kamera maupun layanan purna jualnya.

Setelah melalui review dari atasan, maka diputuskanlah untuk mengajukan budget pembelian kamera jenis DSLR kepada boss besar; dengan demikian maka tahap berikutnya adalah menyusun proposal; studi perlengkapan dan vendor untuk pengadaan kamera Canon EOS 550D.

Pemilihan Vendor


Berhubung posisi kantor di Bali, maka proses pemilihan vendor ini menjadi kendala tersendiri, terutama karena pilihan vendor di Denpasar yang terbatas, dan adanya selisih harga yang biasanya lumayan dengan harga-harga di Jakarta.

Setelah berkonsultasi dengan rekan-rekan dari club fotografinya kantor, dan disarankannya untuk memesan ke Jakarta saja, maka perburuan online pun dimulai. Dari sekian banyak pilihan, ternyata hanya segelintir nama saja yang disarankan oleh para fotografer, baik internal kantor maupun di forum-forum internet. Mereka adalah: JPC Kemang, Tokocamzone, Oktagon, dan Focus Nusantara. Berikut ini ulasan singkat karakter dan kinerja dari masing-masing vendor berdasar komunikasi via e-mail:

Oktagon (JKT):
  • Paling cepat menjawab dan jawabannya cukup komplit, tapi biaya pengiriman tidak tercantum
  • Harga kamera bersaing, bahkan harga flash light dan tripod paling murah dibanding JPC dan Tokocamzone
  • Informasi pemesanan dan delivery jelas
  • Sayangnya, e-mail mereka di-filter mail server kantor sebagai junk mail, jadi baru dua mingguan setelah mereka kirim, saya baru tersadar kalau mereka sudah membalas! Barangkali karena alamat email yang mereka gunakan? Entahlah, tapi ini masalah yang cukup serius di pihak Oktagon, karena e-mail dari vendor lainnya sampai dengan selamat
  • Website: http://www.oktagon.co.id/

Tokocamzone (JKT):

  • Nomor tiga menjawab, dengan informasi singkat mengenai harga barang yang ditanyakan saja, namun tanpa informasi biaya pengiriman
  • Harga flash light dan tripod sedikit lebih mahal dibandingkan dua toko lainnya
  • Harga kamera paling murah, sayangnya waktu kemudian ditanyakan mengenai garansi, mereka hanya menyediakan garansi toko
  • Website: http://tokocamzone.com/

JPC Kemang (JKT):

  • Nomor dua menjawab, tapi jawabannya hanya mengabari bahwa stock sedang kosong dan nanti kalau sudah ada stock baru akan mengabari
  • Setelah diinformasikan bahwa saya perlu rincian harga dulu untuk mengajukan budget ke kantor, barulah mereka me-response dengan rincian harga, tapi itupun tetap tanpa informasi biaya pengiriman
  • Sales representativenya responsif dan cukup komunikatif
  • Selain dari ketiga barang yang dibutuhkan, Sales berinisiatif menawarkan juga perangkat fotografi lainnya yang dianggap standar kebutuhan; memory card, filter, lens hood, dry box, tas, spare battery, rechargable batteries buat flash light, dan cleaning kit. Smart move! Berhubung yang diinformasikannya betul, dan sayanya merasa terbantu, maka jadinya komponen-komponen tambahan tersebut  turut disertakan juga kedalam pengajuan budget ke kantor
  • Garansi resmi DS
  • Sayangnya, walaupun pembelian untuk satu paket, ternyata harga sudah tidak bisa ditawar lagi sama sekali, karena sudah harga special katanya
  • Tapi yang kemudian jadi deal-breaker adalah, ternyata mereka salah kutip harga untuk beberapa item, dan tidak bisa "mengunci" spec, ataupun menjanjikan harga bisa bertahan untuk lebih dari satu hari! Hal yang fatal untuk sistem pengadaan barang perusahaan! Akibat hal ini, maka sewaktu konfirmasi ulang pesanan jadinya giliran saya yang pusing karena harus mengubah pengajuan, padahal penawaran mereka sudah sampai ke boss besar dan di-approve! Bahkan perusahaan sudah membuatkan PO dalam artian tinggal bayar maka deal closed!
  • Terkait tidak bisa mengunci spec, ternyata ada beberapa komponen juga yang sedang kosong, dan jadinya mereka tawarkan alternatifnya. Jadinya saya yang kelimpungan dobel karena ada perbedaan harga dan juga spec; dua hal yang menyebabkan PO harus dibatalkan dan jadinya proses ulang dari awal lagi. Dan mengingat ketidak mampuan mengunci spec ini, apa jaminannya kalau PO saya proses ulang maka masalah serupa tidak akan terjadi lagi? Parno mode: On
  • Website: http://jpckemang.com/

Focus Nusantara (JKT):
  • Ini "Kuda Hitam" dari proses pengadaan ini, karena saya baru tau mengenai vendor yang satu ini belakangan, pas semua options sudah dijajagi dan tidak ada yang memuaskan; baru di-approach setelah hampir jadi beli dari JPC dan batal gara-gara alasan yang dicantumkan sebelumnya
  • Response agak lama. Hari ke-dua saya hubungi via telepon barulah ada follow up. Menurut Sales rep yang tersambung, penawaran dipegang oleh satu orang dan saat itu sedang banyak pesanan. Good news anyway, berarti banyak yang percaya ya?
  • Harga paling murah! Dan karena sedang ada program promo gratis tripod dan memory card maka biaya bisa dipangkas cukup lumayan; karena walaupun terjadi down spec untuk kedua item tersebut, namun hal ini tidak menimbulkan masalah. Bahkan jadinya dengan tambahan satu filter kelas Pro-1, dan upgrade filter satunya lagi dari High Quality ke Pro-1 juga, harga total hanya beda tipis dengan proposal awal pengajuan ke boss besar!
  • Sebenarnya sempat ada kasus salah kutip harga juga, tapi berhubung sayanya saat itu sudah lumayan hapal harga pasar, jadi bisa langsung saya konfirmasikan dan dikoreksi
  • Dan sewaktu ditelepon langsung untuk konfirmasi harga, garansi dan lain-lain inilah, mereka malah memberikan diskon tambahan dari harga yang sebelumnya ditawarkan! 
  • Garansi resmi DS
  • Harga dan spec bisa mereka "kunci" untuk dua hari, bahkan dengan barang yang tidak ready stock sekalipun
  • Sales rep nya komunikatif, dan berinisiatif untuk menelepon ke kantor kami di Bali
  • Website: http://www.focusnusantara.com/
Sebagai tambahan, ada juga vendor lokal yang kemudian dijajagi, sebagai alternatif barangkali saja ada pilihan yang sebanding. Ini hasilnya:

Sinar Photo (DPS):
  • Response cepat
  • Tanpa diminta, penawaran bahkan menyertakan juga foto barang yang dimaksud, informatif
  • Contact personnya bersahabat, dan dengan senang hati menerangkan segala sesuatunya, termasuk menyarankan untuk mengganti beberapa item dari permintaan yang menurutnya dari kualitas kurang oke
  • Untuk harga masih kalah murah dibanding beli dari Jakarta plus ongkos kirim, tapi sebenarnya tidak terlalu besar juga dengan kemudahan bahwa tokonya lokal
  • Sayangnya untuk beberapa barang juga mereka tidak punya stock, jadinya ada beberapa komponen kurang crucial yang ditawarkan alternatifnya, dengan harga yang jadi ter-blow up rada lumayan
  • Website: http://www.sinarphoto.com/
Adapun beberapa toko lainnya yang sempat didatangi, rata-rata tidak memiliki stock dan tidak berani menjamin kapan barang akan ada.

Sebagai kesimpulan, dari ke-lima vendor ini, maka kelihatannya Focus Nusantara lah yang paling siap untuk menerima order dari perusahaan. Kenapa order dari perusahaan itu berbeda? Karena kalau pembelian personal maka yang dicari biasanya yang paling murah dan pembelian bisa dilakukan saat itu juga, maka secara umum order perusahaan itu agak berbeda dalam hal antara lain:
  • Perlu penawaran resmi yang mendetail, dan fixed
  • Pemrosesan pengajuan pembelian butuh waktu, jadi sebisa mungkin ada jaminan harga tetap untuk waktu secukupnya 
  • Jika pengajuan pembelian telah disetujui perusahaan, kecil kemungkinan spesifikasi barang boleh berubah, apalagi perubahan harga!
  • Harga tentunya jadi pertimbangan, tapi kualitas after sales service biasanya lebih dipentingkan
  • Termasuk jenis garansi jadi pertimbangan penting, dibanding penghematan biaya dari memilih barang jenis BM (Black Market) misalnya
  • Kadang garansi Internasional menjadi pilihan, jika rencananya kamera akan sering dibawa bepergian ke luar negeri dimana garansi distributor nasional bisa jadi tidak berlaku
  • Ketersediaan barang kadang boleh mundur (indent)
  • Kadangkala, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan, pembayarannya juga mundur

Catatan Akhir


Akhir kata, ulasan maupun kesimpulan yang diuraikan di tulisan ini bukanlah harga mati atau jaminan pasti; bahwa kalau saya mendapat pengalaman kurang berkesan dari salahsatu vendor tersebut maka otomatis anda pun akan mendapat pengalaman yang serupa (ataupun sebaliknya). Tulisan ini hanyalah untuk berbagi sebuah pengalaman tunggal, mengenai suatu proses pengadaan yang pada praktiknya membutuhkan waktu hingga dua mingguan riset ke aneka forum internet dan survey ke beragam vendor (disela-sela kerjaan utama), jadi kelihatannya sayang banget kalau sekedar disimpan di dalam kepala saja, dan barangkali akan berguna juga bagi anda manakala harus melakukan proses yang serupa.

Ke-lima vendor yang dibahas disini, semuanya memiliki reputasi yang cukup tinggi diantara para fotografer Indonesia, dan para ownernya pun rata-rata memiliki hubungan serta kerja sama yang baik dengan beragam komunitas fotografi. Banyak yang juga menjadi penyelenggara dari beragam workshop yang berguna bagi para fotografer Indonesia; semuanya bagus. Semoga saja ulasan khususnya mengenai kinerja masing-masing vendor dalam tulisan ini bisa membantu peningkatan kualitas service di masa-masa mendatang.

Satu hal yang pasti dalam urusan pembelian, apalagi untuk perangkat yang harganya cukup mahal, jangan gentar untuk going into the tiny details dan rada "sadis" dalam membandingkan penawaran antara satu vendor dengan lainnya. Berikan waktu yang cukup untuk mempertimbangkan segala sesuatunya, karena tidak ada dua penawaran yang betul-betul sama, masing-masing selalu memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Carilah yang menurut anda paling pas dengan kebutuhan, budget, dan selera anda.

Ada yang punya pengalaman serupa berhubungan pemilihan kamera, atau dengan vendor-vendor digital camera di Indonesia? Silakan dikomentari. (bay)

Image Canon EOS 550D dari situs http://www.dpexpert.com.au

12 comments:

  1. wah jadi lieur bacanya
    rupanya buat membeli camera digital sampai segitu banyak pertimbangannya.
    aku beli Nikon karena kebiasaan waktu jaman camera film pegang Nikon juga.

    ReplyDelete
  2. Kalau saya pertimbangan cukup 1 saja dulu: SIAPKAN ANGGARAN!

    ReplyDelete
  3. Whahaha... Itu JPC Kemang bikin sakit gigi amat.

    ReplyDelete
  4. Hehehe, demi mengurangi kemungkinan kejutan tak terduga oom, apalagi belinya buat orang lain :).

    Btw, saya juga pas pake kamera film hampir selalu pakenya Nikon, salahsatunya Nikon FM2 yang terkenal bandel itu. Cuma setelah masuk dunia digital mulai lirik-lirik Canon, dan keliatannya lebih user friendly. Kalau teknologi sih pasti bakal saling kejar2an.

    ReplyDelete
  5. bagaimana kalau dibalik? cari tahu spec yang diperlukan, terus cari tahu model yang diincar, baru persiapkan anggarannya? :)

    ReplyDelete
  6. elu yang baca aja sampe sakit gigi ya den? :D

    ReplyDelete
  7. saya dulu memilih JPC karena reputasinya yang ngetop dan banyak direkomendasikan para fotografer, tapi lama2 saya ngerasa toko ini banyak jualan barang2 gak penting, untuk cari profit aja. Anggaran 8 juta, masuk JPC bisa ngelunjak, selalu ditawarin printilan yang gak penting2 dengan harga yang mahal, filter berkualitasnya pun agak susah, jadinya pindah ke focus nusantara karena rekomendasi temen. Kabarnya kalau di focus beli kamera malah bisa duduk bareng dan diajarin sama pegawainya.

    Pilihan tasnya di focus juga banyak banget. jadi bebas, kalau di JPC banyak terpaksanya, ya udah terpaksa, adanya ini, itu. Huh...capek deh....

    ReplyDelete
  8. Keliatannya JPC lebih biasa (dan bisa) nanganin walk-in customers wik, soalnya kalau biasa nanganin order dari perusahaan, masalah semisal spec nggak bisa dikunci nggak akan muncul.

    Oh iya, ongkos kirimnya aja nyaris 2x lipat ongkos kirimnya FN! Padahal lokasi sama tujuan sama, carriernya juga sama (Tiki JNE) :P

    ReplyDelete
  9. Sama! Sekitar 3 taunan lalu waktu gw masih di Jakarta, kabar yang beredar adalah mereka bisa ngasi harga sangat murah, dan banyak temen-temen yang langganan kesini, makanya jadi prioritas pilihan dan gw follow-up

    ReplyDelete
  10. focus nusantara emang paling top sih layanannya. salut buat oom hartono k. halim

    ReplyDelete
  11. semoga bisa tetep jaga kualitas; susah nyari vendor yang bisa dipercaya...

    ReplyDelete