Disambut dengan receptionist yang ternyata hanya berseragam kaos kerah dengan warna corporate color nya Mitrais, sayapun langsung mengkonfirmasikan mengenai dress-code ini. Ternyata berhubung ini Bali maka standar casual saja sudah cukup; kemeja lengan pendek dan celana panjang is good, tapi kaos polo/berkerah dan jeans serta sepatu keds juga diperbolehkan.
Makanya hari pertama ngantor, sayapun nggak lagi dress up tapi lebih casual saja, dan memang rata-rata staff di kantor Mitrais pun bekerja dengan penampilan santai saja. Namun karena ternyata ditempatkan di kantor baru di daerah Suwung - Sanur, di lantai tiga pula, tempat the bigg bos Mr. David Magson berkantor, maka seperti ada peraturan tidak tertulis mengenai standar minimum berpakaian disini, terutama buat para staff yang levelnya sudah tinggi sehingga rutin ikut rapat atau bahkan bertemu client; dalam hal ini maka diterapkan standar yang lebih tinggi namun masih tetap relatif santai dibandingkan Jakarta.
Para Project Manager misalnya, cenderung lebih suka mengenakan kemeja lengan pendek yang dikeluarkan, dan celana jeans, dalam berhadapan dengan client sekalipun. Walaupun untuk standar formalitas berada dibawah Jakarta, namun standar seperti ini sudah diterima baik untuk rata-rata pebisnis di Bali dimana kebanyakan terkait erat dengan bidang pariwisata. Hal ini tercermin dari standar berpakaian mereka sendiri. Selama sembilan bulan di Bali ini, malah saya belum pernah menemukan client yang datang ke meeting dengan penampilan rapi atau formal, apalagi pake dasi; paling banter ya mirip Project Manager kami inilah: kemeja lengan pendek, dan celana kain. Bahkan tak jarang mereka datang dengan pakaian yang lebih cocok buat jalan-jalan ke pantai, termasuk celana capri dan sendal Crocs; ini terjadi terutama pada client dari luar negeri yang memang datang ke Bali selain untuk bisnis adalah untuk berlibur juga.
Adapun saya sendiri, berhubung sering berhadapan langsung dengan si boss, dan koleksi kemeja lengan pendek saya minim, jadinya seringkali mengantor mengenakan kemeja lengan panjang, tapi lengannya digulung pendek, dan dipadu dengan bawahan jeans yang rada plain dan konservatif. Adapun kala kadang kalau harus berhadapan dengan client dari dunia fashion, maka mengacu pada style favorit semenjak masa kuliah dulu, saya mengenakan setelan "all black": kemeja hitam berbahan "jatuh" dengan lengan panjang tidak dikancing, dibiarkan tidak dimasukkan ke celana juga, dan dipadu dengan celana jeans hitam, sabuk hitam, dan sepatu serta kaos kaki hitam. Sejauh ini, gaya inilah juga yang jadi favorit isteri di rumah; "ganteng" katanya.
Adapun di waktu-waktu tertentu, kala sedang mood santai misalnya (atau kehabisan baju bersih) kadang saya mengenakan Polo shirt berkerah saja, tapi dimasukkan celana. Kalaupun terdesak harus ikut meeting agak penting, maka jaket semi jas saya selalu siap stand-by di kantor untuk hal-hal mendadak seperti itu.
Di Australia sendiri, tempat mayoritas client kami berada, maka untuk kota-kota besar terutama di daerah selatan, dress code yang berlaku adalah formal business attire, dalam artian fully dressed, sampai ke dasi dan dress shoes. Sedangkan di daerah yang lebih utara, Perth di pantai Barat misalnya, maka dress code nya jauh lebih santai dan mirip yang berlaku di Bali sini.
Bagaimana dengan di tempat anda? (bay)
image dari: http://centralstation.centralpenn.edu/
kalo di tempatku sudah ada seragamnya Mas, senin-selasa itu wajib pake seragam resmi, rabu-kamis ada sih seragamnya tapi ga dilarang pake bebas asal resmi, tapi sejak ada hari batik maka ditetapkan kamis-jumat pake batik. trus jumat kan ada senam pagi jadi ya yang g mau ribet tetep aja pake kaus pas kerja. kalo sabtu bebas soalnya kan aslinya libur tapi ada pegawai yang dilemburkan untuk tetep jaga perpus.
ReplyDeleteDi tempat kerjaku dulu ngga pernah seformal pegawai bank atau lawyer, dan sekarang karena kerja di rumah pakai daster juga bisa..hahaa..tapi sebenarnya untuk benar2 bekerja, lebih semangat kalau tampil rapi dimanapun itu.
ReplyDeletedi tempat kerja saya, boleh pake kaos oblong asal pake sepatu hehehe
ReplyDeleteOh? Sampai ada dua seragam? Wah keren. Memangnya kalau Sabtu perpustakaan buka sampai jam berapa?
ReplyDeleteAgreed ne, terkait conditioning barangkali ya?
ReplyDeleteWahh menarik! Jadi inget masa-masa kuliah dulu... eh tapi sempet pake sendal jepit juga boleh sih waktu tingkat 1, pas tingkat 2 dah masuk studio sih dah wajib berpenampilan rapi plus sepatu
ReplyDeletekeren? coba kalau Mas liat sendiri seragamnya, kayak seragamnya pasukan paspampres itu lho he3
ReplyDeletekalo sabtu dari jam 8 pagi sampe 6 malem.
Ditempatku bebas, boleh pakai celana pendek dan kaos, asal kalau ada momen ketemu donor, PNS, pakai baju yang sopan (biasanya batik).
ReplyDeletesalahsatu unique plus point bekerja ditempatmu ya?
ReplyDeletehihihi kalo di tempat saya dulu, berhubung kantor majalah jadi boleh casual kang XD
ReplyDelete