Di suatu hari yang mendung, di dusun Singajaya, telepon berdering di kantor Lurah, mengabarkan kalau Abah diminta untuk hadir segera di kantor Bupati Garut untuk rapat terkait suatu urusan pemerintah. Maklumlah, walaupun bukan aparat desa, tapi Abah adalah salahsatu sesepuh di desa Singajaya ini, jadi pendapat dan masukannya akan sangat bermanfaat.
Sayangnya, Abah siang itu banyak keperluan. Padahal jarak Singajaya - Garut yang sekitar 90 Km itu mengharuskan ia untuk ikut oplet terakhir siang hari itu, yang sudah siap-siap berangkat. Menunggu Abah yang tak kunjung datang, oplet pun akhirnya berangkat beserta para undangan rapat Bupati siang itu, meninggalkan Abah.
Sekitar 30 menit sebelum rapat dimulai, Abah akhirnya tiba kembali ke rumah, disambut Emak yang keheranan mengapa ia masih ada disana padahal ditunggu rapat oleh Bupati di Garut. Menyadari pentingnya rapat ini, Emak agak kecewa mendapati Abah tidak bisa ikut rapat. Bagaimana tidak? Pakai oplet saja butuh waktu dua - tiga jam? Tapi Abah terlihat tenang saja. Iapun kemudian berjalan keluar rumah, meninggalkan Emak yang sedang masak. Emak pun merasa sedikit lega karena menduga suaminya tersebut akan bergegas berangkat ke Garut, telat pun tidak apa-apa deh yang penting sampai dan ikut rapat.
Alangkah kagetnya emak ketika beberapa waktu kemudian ia melihat Abah malah sedang jalan-jalan keliling lapangan di dekat rumah, bukannya bergegas berangkat ke Garut. Sedikit kesal, Emak meneruskan masak sambil bersungut-sungut sendiri.
Tak berapa lama kemudian, seorang utusan kantor Lurah datang ke rumah Emak, dan menyebutkan ada telepon untuk Emak dari Garut. Emak pun waswas, khawatir itu telepon dari Bupati yang menanyakan mengapa Abah tidak datang-datang juga. Tapi dilihat di lapangan, Abah sudah tidak terlihat... Rencanapun disusun dalam benak Emak, untuk mengabari kalau Abah sedang dalam perjalanan dan mungkin akan datang telat. Emak pun bergegas jalan menuju kantor Lurah. Begitu sampai, iapun mengangkat telepon...
Emak: "... halo? Assalamualaikuum!"
???: " Waalaikumsalam, Emak?" terdengar suara familiar diujung sana
Emak: "Sumuhun, saha ieu? Ti kantor Bupati?"
???: "Emak, ieu Abah, geus nepi di Garut, hahahahahaha!"
Emak: "... harr?..."
???: "Tos heula nya, geus bade rapat yeuh, Assalamualaikum"
Emak: "... Waalaikumsalam..."
Masih keheranan, emak menutup telepon... Bukannya beberapa waktu lalu ia melihat Abah masih jalan-jalan mengitari lapangan? Sore harinya Abahpun pulang bersama rombongan aparat desa dari rapat di kantor Bupati. Tapi kali ini bersama-sama naek oplet. (bay)