"Bapaaaaa", dengan "aaaa" terakhir nadanya menanjak secara gradual dari nada rendah; merdu terdengar di telinga.
Kalau Zayan geregetan, maka yang biasa dia lakukan adalah menambahkan penekanan pada salahsatu konsonan dari kata-katanya, misalnya: "apa?" menjadi "apppppppppa?!", atau sama seperti memanggil bapaknya, menaikkan nada secara gradual di akhir kata hingga melengking tinggi, misalnya "pintu", menjadi "piintuuu!", atau kadang menambahkan imbuhan iseng pada kata yang diucapkan, misalnya "apa?" menjadi "apawawawawawawawa?!" dan ini biasanya diiringi dengan gerakan tangan penegasan naik-turun di depan dada nya.
Kebiasaan yang terakhir, biasanya muncul kala Zayan ditinggal beraktivitas sendiri sementara mamanya masak. Kebiasaan pertama mulai muncul kala Zayan gemar-gemarnya bertanya. Kebiasaan kedua, muncul baru-baru ini saja, misalnya kemarin sore pas Zayan dibiarkan makan sebuah misro yang sudah digigit bapaknya, menyisakan cairan gula kelapa manis di dalamnya...
Z: "Bapaaaaaa!"
B: "Ya sayang?"
Z: "ENNAKKK!" serunya nyaris tanpa perubahan ekspresi muka
B: [tersenyum dan cekikikan]
----------
Juga berbeda dengan ajaran mamanya, bapaknya Zayan kadang suka keluar isengnya kalau pas ngajarin anaknya sesuatu. Misalnya, bapaknya mengajarkan pada Zayan untuk selalu mengangkat tangannya membentuk pestol-pestolan sambil berteriak "dor!!" kalau ditanya terjemahan bahasa Inggris dari "pintu" itu apa; hal yang mana tentu saja membuat mamanya gusar dan khawatir hasil binaannya selama satu setengah tahun akan rusak di tangan pengajaran bapaknya selama lima menit.
Dan kekhawatiran ini terbukti waktu kemarin sore Zayan iseng main-mainin pintu di toko tas;
"Bapaaaaaa! Piintuuuuu! DORRR!!!" katanya lantang
...Walaupun masih minus mengangkat tangan membuat pestol2an dengan jarinya, memang butuh waktu but we're getting there...
Adakah kebiasaan rada jail yang anda ajarkan ke anak anda? (bay)
cita-citaku kalau punya anak, anakku berbahasa inggris dengan bapaknya dan berbahasa jawa dengan emaknya. Sambil dicekoki bahasa Perancis tentunya.
ReplyDelete*bahasa Indonesia sementara dicoret dulu, saya lebih mengutamakan bahasa jawa*
kangen sama Zayan. duh... pengen ke situtapi kok ya kosong nya setelah maghrib :((
ReplyDeleteAgak lupa lupa ingat gitu sih tempatnya. Dari by pass masuknya jalan apa ya? setelah masuk jalan itu sih kayanya ingat belokan ke rumahnya.
menarik... anak kecil biasanya juga cepet nyerap bahasa, kalau dibiasain dan bisa trilingual kan asik tuh
ReplyDeletekalau kemari nya weekend, biasanya kami "melarikan diri" either ke Carrefour, Galeria, atau makan malem, dan baru balik menjelang jam 10 malem :D.
ReplyDeleteDari bypass masuknya Jl. Pemogan, tapi kalau dari arah Sanur bisa masuk lewat Kodam Udayana (ntar sebelum pos penjagaan belok kiri), mentok pertigaan belok kanan, luruusssss sampe nemu sawah di sebelah kiri dan kanan.
Atau telepon Ade aja dulu na, trus kapan-kapan kita dine out gitu?
Btw, gimana kemaren Balinale nya?
Okeh sip..... kayanya dulu lewat Jl Pamogan. lagi blajar motor nih. udah berani nyebrang by pass kok hihihi... tapi masih deg deg an kalo ada yg bonceng.
ReplyDeleteBalinale sukses......