Monday, November 29, 2004

MQ Cafe Bandung - food review

Rating:★★★
Category:Restaurants
Cuisine: International
Location:Citarum, Bandung
Siang itu sehabis mengakses internet di Warnet Starnet di Jl. Jakarta, saya dan Ade agak kebingungan memilih tempat makan. Ada keinginan untuk mencari tahu apa "Ahimsa" masih beroperasi, namun ada keinginan juga untuk memperkenalkan Ade pada makanan jalanan yang merupakan daya tarik utama dari wisata kuliner di Bandung. Mengingat lokasi dan sarana transport, maka pilihan yang saya rasa tepat waktu itu ialah untuk menuju daerah Citarum, tepatnya disekitar Masjid Istiqamah. Di daerah ini terdapat beragam tenda kakilima dengan rasa dan harga yang cukup menjanjikan untuk dijajal tanpa menguras kantong.

Kamipun lalu menuju Istiqamah dan terjebak macet didepan FO "Summit" dan "Heritage". Kami lalu melanjutkan perjalanan dengan becak, diiringi hujan gerimis yang turun semakin lebat. Karena pertimbangan cuaca inilah maka kunjungan ke Istiqamah batal dan kami memutuskan untuk mampir di salahsatu tempat baru di daerah ini: "MQ Café".

Café yang terlihat jelas memiliki keterkaitan dengan “Manajemen Qolbu”nya Aa Gym ini telah buka selama beberapa waktu, dan dulu sempat mengandalkan hidangan buffet nya yang murmer. Untung saja halaman parkirnya dinaungi tenda, sehingga sewaktu kami turun dari becak kami nggak kehujanan. Di salah satu sisi halaman parkir ini kini terdapat satu bangunan kecil yang menjual roti, masih satu grup dengan "MQ Café".

Kedatangan kami disambut ramah oleh pramusaji yang berpakaian muslim, lalu kami diantar menuju ruang makan. Di bagian muka terdapat meja untuk menu buffet yang menyajikan lauk Ayam Kecap, Kakap Asam Manis, Tahu bumbu Rujak, Sup Baso, serta aneka penganan dan minuman, yang dibandrol seharga 22.5K, makan sepuasnya.

Di dekat kasir terdapat satu sudut berisi tempat duduk dan rak-rak yang memuat beragam merchandize keluaran MQ mengenai Islam. Di ruangan kanan terdapat beberapa meja dan kursi makan, di bagian tengah ada tangga menuju lantai atas, dan di belakang tangga terdapat area luas dengan kapasitas sekitar 60 orang dan suasana yang cukup nyaman, disinilah kami memilih untuk duduk. Dekorasi ruangan bernuansa agak ke Mesir2an, terutama dari nuansa warna krem dan dipajangnya vas-vas tembikar dengan warna serupa di salahsatu sisi ruangan. Di dinding-dinding lain bertebaran pula beragam poster, umumnya berupa kata-kata mutiara bernuansa Islami, selain itu terdapat pula beberapa foto keluarga Aa Gym.

Menu yang tersaji berasal dari beragam jenis makanan; Indonesia, Eropa, Jepang, dan Arabic. Dari jenis makanan Indonesia, ada Sop Buntut Panggang, Sop Buntut Goreng, Nasi Goreng, Ayam Goreng, Ayam Bakar Sate Kambing. Dari golongan menu grills (17-25K) terdapat pilihan Tenderloin, Chicken, dan Steak Kombinasi, Oriental Sirloin, dan Beef Teriyaki. Menu pasta ada dua macam; Spaghetti dan Fettucini (15K). Terdapat juga beberapa menu andalan MQ Café Citarum (dibawah 20K), diantaranya: Fish & Chips, Beef Teriyaki dan Ayam Keju Citarum. Sedangkan dari jenis makanan Arabic (sekitar 20K+), terdapat Beef Shonulaki, Chicken Skewer, Lamb Kopta, dan Chiken Kabsa. Terdapat beragam minuman, diantaranya dari MQ cup, Teh Botol (3.5K), Juice Jeruk Nata de Coco (8K), Cappucino(12K), Aneka Juice (antara 6-11K), Yoghurt, dan aneka Pudding (10K).

Menilik komposisi menu, saya tertarik untuk mencoba hidangan Arabic, dan setelah memilih-milih, akhirnya saya memesan Lamb Kopta, sementara Ade memesan Ayam Keju Citarum.

Lamb Kopta adalah “panggang daging kambing giling diatas nasi kebuli, salad, dengan garlic mayonaise”. Hidangan ini hadir dalam piring lebar dengan dua tusuk sate buntil kambing diatas hamparan nasi kebuli dan salad di bagian tengahnya. Nasi kebulinya memuat juga butiran kacang tanah, yang memberikan nuansa rasa manis. Rasa Nasi Kebulinya sendiri cenderung terasa “sopan”, aman bagi masyarakat awam yang kurang familiar dengan spicy nya nasi kebuli, namun kurang nendang buat selera food hunter. Garlic mayonaisenya enak karena memuat rasa bawang putih yang cukup kuat tanpa jadi menyengat. Sate buntilnya sendiri, enak! Rasa domba nya tidak terlalu keras namun masih tetap memberikan karakter rasa yang khas.

Ayam Keju Citarum kiranya merupakan versi lokal dari Chicken Cordon Bleu; fillet daging ayam bagian dada bersalut tepung panir dengan filling keju cair, minus irisan ham. Hidangan ini hadir dengan saus bbq, dan mayonaise biasa. Daging ayamnya sendiri cukup tebal, rasanya juga cukup oke walau tidak luar biasa. Ade juga merasa kejunya kurang banyak sehingga kurang terasa, terutama jika dibandingkan dengan CCB favorit nya di "Every Day", Jakarta.

Menilik penampilannya, agaknya banyak terdapat bahan makanan hasil produksi sendiri, misalnya saus botolan yang ada di meja kami, dan mayonaise yang dipakai. Hal ini mungkin saja terjadi mengingat MQ sendiri memiliki jaringan usaha yang luas, termasuk barang konsumsi umum.

Suasana cukup netral, dalam artian tidak ada muatan Islami yang terlalu kental dalam desain interiornya, kecuali poster-poster kata mutiara dan pramusaji yang berpakaian muslim. Hidangan yang tersedia beragam, harga-harga cukup murah dan standar dibandingkan café-café lain di Bandung, kualitas dan rasa cukup baik, pelayanan profesional dan ramah, dan terdapat musholla yang nyaman dan apik untuk pengunjung yang hendak sholat.

Pembayaran bisa dengan Visa/Master Card (minimal 100K). MQ Café juga termasuk dalam salahsatu vendor yang berpartisipasi dalam program-program promosi makan dari kartu kredit Citibank (misalnya buy 3 get 1 free, etc.).

No comments:

Post a Comment